Management Strategy

2020, Hermina Targetkan Memiliki 40 RS

2020, Hermina Targetkan Memiliki 40 RS

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina mungkin satu-satunya contoh rumah sakit bersalin yang sukses berkembang menjadi sebuah rumah sakit besar. Awalnya, berdiri sebagai rumah sakit bersalin pada 1967 di Jatinegara, Jakarta, RS Hermina–yang telah melakukan repositioning menjadi Rumah Sakit Umum–kini membawahi 21 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Direktur Korporasi Hermina Hospital Group, Hasmoro mengatakan Hermina menargetkan memiliki 40 rumah sakit hingga 2020 mendatang. Itu artinya, mereka harus membangin 19 rumah sakit selama kurun waktu lima tahun, atau rata-rata 4 rumah sakit selama setahun.

“RS Hermina merupakan rumah sakit umum yang menjurusnya ke ibu dan anak. Posisi ibu dan anak berada paling atas dalam pelayanan kami. Dengan terus meningkatkan mutu layanan. Tapi rumah sakit lain juga berkembang dalam segi pelayanan,” katanya.

Dalam melakukan quantum leap ini, Hermina tidak hanya membangun rumah sakit baru. Tetapi juga melakukan akuisisi terhadap sejumlah rumah sakit daerah atau rumah sakit kecil. Akuisisi itu mencakup perubahan fisik rumah sakit, Standar Operasional Prosedur (SOP), dan improvisasi pelayanan yang sesuai dengan standar Hermina. Ini juga salah satu cara tercepat dalam melebarkan jaringan rumah sakit.

Direktur Korporasi Hermina Hospital Group, Hasmoro

Direktur Korporasi Hermina Hospital Group, Hasmoro

Dokter anastesi tersebut menjelaskan, keunggulan RS Hermina adalah jaringan 21 rumah sakit yang dimilikinya. Jumlah karyawannya, termasuk dokter dan perawat, pun terus meningkat dari 6.122 pada 2013 menjadi 8.420 hingga saat ini. Hermina masih menyasar pelanggan dari kelas menengah keatas. Komitmen peningkatan mutu layanan, terutama dokter dan perawat menjadi perhatian utama.

“Di Jabodetabek ada banyak RSIA Hermina, saling mendukung. Juga dinaungi oleh organisasi di sini (Hermina Hospital Group). Kami semua memiliki standar pelayanan yang diawasi ketat. Kami tak hanya saling bertukar informasi, tapi juga memberi pelajaran. Kekurangan RS Hermina A misalnya bisa dibantu RS Hermina B. Itulah gunanya network,” ujarnya.

Salah satu program andalan RS Hermina adalah service excellent dalam hal kecepatan dan ketepatan layanan. Pelayanan di poliklinik diupayakan pasien datang, hingga diperiksa, menunggu obat dan akhirnya pulang tidak lebih dari 30 menit. Pasien yang hendak mengambil obat, misalnya puyer juga tidak boleh lebih lama dari 30 menit. Standar ini terus dievaluasi demi meningkatkan pelayanan kepada para pasien.

Hermina kini tersebar di Jabodetabek, Serang, Sukabumi, Bandung, Semarang, Malang, Palembang, dan segera di Yogyakarta. Ke depan, RS Hermina juga berencana membuka rumah sakit umum di Makassar, Padang, dan Medan mulai tahun depan. (Reportase: Lia Amelia Martin)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved