Pelabuhan merupakan salah satu gerbang perekonomian suatu negara. Sehingga, maju-tidaknya perekonomian suatu negara salah satunya terkait erat dengan kinerja pelabuhan yang dimiliki. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku operator pelabuhan senantiasa berusaha meningkatkan kinerjanya, khususnya terkait dengan layanan jasa pelabuhan. Perseroan kini fokus melakukan tiga hal untuk meningkatkan kinerjanya. Pertama, revitalisasi pelabuhan dengan mengandalkan terminal pelabuhan yang sudah ada. Contohnya, di Pelabuhan Tanjung Perak. Perseroan menata terminal dengan spesialisasi layanan.

“Misalnya, di Terminal Jamrud Utara, sebelumnya hanya untuk melayani general cargo dan penumpang. Kini, kami sedang menyiapkan Jamrud Utara khusus untuk melayani general cargo internasional, curah kering internasional, dan penumpang. Begitu juga di Terminal Berlian yang tadinya melayani peti kemas domestik dan general cargo, kini dikhususkan untuk melayani peti kemas domestik dan curah kering,” ujar Edi Priyanto, Kahumas Pelindo III.

Edi Priyanto, Kahumas Pelindo III (Foto: IST)

Langkah kedua adalah modernisasi pelabuhan yakni dengan meningkatkan kinerja lewat pembaruan dan penambahan alat-alat bongkar muat yang ada di pelabuhan. Misalnya, Pelabuhan Banjarmasin yang telah memiliki 4 unit container crane yang telah berumur. Dua unit container crane akan direlokasi ke Pelabuhan Sampit. Nantinya, Pelabuhan Banjarmasin akan mendapat tambahan 4 unit container crane yang baru.

“Demikian juga di Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak. Dari 3 unit container crane lama akan direlokasi satu unit ke Pelabuhan Tenau, Kupang. Nantinya, Terminal Nilam mendapat tambahan 2 unit container crane baru,” katanya.

Langkah terakhir adalah peningkatan kapasitas pelabuhan, yakni penambahan fasilitas di luar fasilitas yang sudah ada sekarang. Contohnya, perseroan membangun Terminal Teluk Lamong, merevitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya. Strategi lainnya adalah penambahan panjang dermaga di Pelabuhan Banjarmasin sepanjang 265 meter sehingga total panjang dermaga menjadi 505 meter. Terminal Peti Kemas Semarang kini memiliki panjang dermaga 600 meter setelah dilakukan penambahan 105 meter.

“Kami juga memperluas lapangan penumpukan dan juga menambah peralatan bongkar muatnya. Dalam tiga tahun terakhir pendapatan Pelindo III rata-rata naik 19%. Tahun ini, (target) pendapatan kami Rp5,9 triliun dengan aset mencapai Rp16,6 triliun,” ujarnya.

Menurut Edi, pembentukan holding Pelindo akan sangat bermanfaat untuk mendongkrak kinerja perseroan. Operasional lebih efisien dan daya tawar terhadap kreditor maupun mitra yang ingin bekerja sama juga lebih kuat. Selain itu, masalah permodalan bakal teratasi. Jika disatukan, Pelindo juga akan lebih mudah melakukan ekspansi karena tidak ada batasan wilayah kerja seperti sekarang. Semua pelabuhan umum di Indonesia dikelola oleh satu perusahaan.

“Kami juga lebih mudah menentukan mana yang akan menjadi pelabuhan utama yang mesti mendapat prioritas tanpa melupakan pelabuhan-pelabuhan lainnya. Jika sudah menjadi holding, peluang untuk menjadi operator di luar negeri akan terbuka lebar,” katanya. (Reportase: Syukron Ali)