Management

4 Strategi Bisnis KPBN di 2017

4 Strategi Bisnis KPBN di 2017

Tahun ini, anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), akan fokus menggarap pasar ekspor teh ke negara-negara di mana teh Indonesia pernah berjaya seperti Rusia, Pakistan, Amerika, Jerman, Inggris, dan Polandia. Tahu lalu, volume penjualan teh yang dipasarkan oleh KPBN di tahun 2016 sebesar 36.000 ton, sebagian besar diserap oleh domestik (61%) dan sisanya (39%) diekspor ke 40 negara. Iriana Ekasari, Direktur Utama KPBN, mengakui sejak 2008 daya saing teh Indonesia merosot dibandingkan Rusia, Inggris, Amerika Serikat dan negara lainnya. Tahun 2008, ekspor teh masih 70% dari seluruh produk teh di PTPN yang diperdagangkan lewat KPBN. Namun hanya dalam waktu 8 tahun ekspor hanya tinggal sepertiganya.

img_0274

Porsi ekspor tahun 2017 ditargetkan bisa mencapai 48%. Sementara itu, tahun lalu ekspor teh mencapai 14.000 ton. Dari sisi volume penjualan teh yang dipasarkan di KPBN, tahun ini diharapkan ada tambahan 9.000 ton menjadi 46.000 ton atau naik 25% dibanding tahun lalu. Elia Massa Manik, Direktur Utama Holding PTPN, optimistis bisa memenuhi target tersebut meskipun total lahan milik PTPN tinggal 30.000 hektar. “Kualitas teh Indonesia tidak konsisten dan cenderung menurun, sehingga kontrol pasar Indonesia terhadap harga teh di pasar global lemah. Untuk itu, tahun ini kami fokus untuk meningkatkan kualitas teh di perkebunan kami. Tahun ini kami siapkan anggaran untuk pemupukan semua komoditi yang ditanam oleh PTNPN naik Rp1 triliun menjadi Rp3,5 triliun,” jelasnya.

Ada 4 strategi yang akan dilakukan KPBN untuk menggenjot penjualan teh di 2017. Pertama, melakukan integrasi rencana bisnis dengan para pembeli yang telah ada selama ini. Para pembeli dipersiapkan untuk menambah kapasitas pembeliannya, antara lain menambah jumlah buyer di luar negeri, menambah kemampuan finansial, dan menambah kapasitas gudang. Saat ini sudah ada 31 trader yang aktif berbelanja di KPBN.

Kedua, KPBN akan melakukan integrasi suplai dengan kebun-kebun untuk memastikan ketersediaan barang dan konsistensi mutu. Saat ini teh yang dijual oleh KPBN adalah teh yang diproduksi dari PTPN yaitu CTC dan Orthodox. Kedepan, KPBN akan bekerja sama dengan para produsen perkebunan lainnya untuk ikut memperdagangkan teh mereka di KPBN.

Ketiga, melaksanakan lelang yang lebih transparan dengan melakukan display produk unggulan kepada setiap buyer, teruta,a untuk kebun yang telah meningkatkan mutunya. Rabu, 4 Januari KPBN melaksanakan lelang pertamanya di tahun ini. 24 perusahaan asing mengikuti lelang di hari itu. Rencananya, lelang teh akan dilakukan seminggu sekali di hari Rabu.

Keempat, memfasilitasi supply chain financing dengan pihak bank utuk para pembeli yang terdaftar di KPBN agar dapat membeli teh di KPBN. Saat ini, KPBN bekerja sama dengan Bank Woori Saudara untuk menjadi partner supply chain financing.

Untuk meningkatkan jumlah pembeli, KPBN akan lebih aktif mengikuti pameran di dalam maupun di luar negeri dan juga mulai menggarap segmen anak muda. “Untuk membangun kecintaan konsumen terutama di generasi muda terhadap teh bermutu tinggi yang dihasilkan dari perkebunan Indonesia, kami akan mengadakan 2 kegiatan rutin yaitu Intan (Indonesia Tea Appreciation Night) dan Khata (Kharisma Tea Academy). Dalam program Khata, konsumen akan diajak mengenali sejarah teh di Indonesia, jenis-jenis teh dan bagaimana meramu teh yang baik,” jelas Iriana.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved