Management Book Review Strategy

56 Kiat Menjadi Warga Dunia dari Eileen Rachman

56 Kiat Menjadi Warga Dunia dari Eileen Rachman

Eileen Rahman, profesional di bidang human resources sekaligus pendiri lembaga konsultan Experd (Executive Performance Development) kembali meluncurkan buku dengan judul “Jadilah Warga Dunia, Temukan 56 Cara Mewujudkannya”. Inspirasi penulisan buku ini dimulai ketika Eileen menghadiri seminar tentang kompetensi di Inggris yang memaparkan mengenai tuntutan kompetensi terkini. Eileen kemudian menyadari bahwa beberapa kompetensi yang dulu dianggap kurang penting akhirnya sekarang menjadi kebutuhan utama dalam mempersenjatai individu untuk menghadapi perubahan yang kian cepat saat ini.

“Sepulang dari seminar itu saya resah sekali dengan sistem penilaian kompetensi yang kami punya yang ternyata sudah ketinggalan hampir 7 tahun,” ungkapnya. Studi-studi literatur serta penelitian kecil yang dilakukan Eileen bersama tim dari Experd menghasilkan sebuah daftar kompetensi baru yang sangat diperlukan untuk hidup, berkarya, dan bertahan setidaknya untuk 10 tahun kedepan. Buku setebal 147 halaman itu berisi 56 kompetensi yang bisa dijadikan bekal bagi setiap orang untuk memasuki era baru.

IMG20150929171019

Dalam kesempatan jumpa pers, Eileen menjelaskan, 10 dari 56 kompetensi tersebut. Pertama, menurut Eileen, untuk menjadi warga dunia bukan berarti hanya fasih berbahasa internasional alias Bahasa Inggris dan berkeliling ke luar negeri, “Tidak seperti itu, meski Anda bekerja dan tinggal di dalam negeri, tetapi profesionalisme dan kompetensi high level itu yang akan membuat Anda diakui sebagai bagian dari warga dunia,” ujarnya.

Kedua, percaya diri, menurutnya, salah satu kompetensi yang diperbaiki dari sebagian orang Indonesia saat bersaing di pentas global adalah rasa yakin dan percaya pada kemampuan diri, “Tegakkan kepala dan berani bicarakan kelebihannya, mungkin karena pengaruh budaya timur kadang kita sungkan, low profile memag baik tetapi bukan berrati hilang percaya diri,”lanjutnya.

Ketiga, tetap optimis, karena optimisme memastikan seseorang tidak gampang menyerah. Tak hanya sekadar berani gagal, seseorang yang sukses memiliki kekuatan sendiri untuk tetap bangun dari kegagalan.

Keempat, terus belajar, jangan pernah merasa puas dengan pengetahuan dan kompetensi yang sudah dikuasai saat ini, sebab perubahan di era global sangat cepat sekali.

Kelima, be a knowledge worker, seseorang baru bisa menyebut dirinya knowledge worker bila ia yakin telah dibayar karena pemikirannya, bukan sekadar keringatnya.

Keenam, bangun global mindset, dengan keberanian bermain di kancah global kita akan menyadari kekuatan dan kekayaan lokal kita, local content, kearifan lokal, juga kekuatan pribadi kita.

Ketujuh, antusias, ketika menerima tugas yang kita sukai tentu kita akan antusias mengerjakannya.

Kedelapan, bisa mencerna informasi, bagaimana kita bisa menerima informasi bila hanya mendengarkan orang lain setengah hati atau memikirkan dan berkonsentrasi pada pembicaraan kita saja?

Kesembilan, berkesadaran tinggi, dengan memiliki kesadaran tinggi mengenai posisi, kekuatan, kelemahan, serta ambisi dan aspirasi diri sendirilah kita bisa memetakan karier.

Kesepuluh, berani koreksi diri, jangan takut membicarakan kegagalan, kelemahan, maupun blind spots kita serta bagaimana hal-hal menjadi cambuk bagi kita untuk belajar lagi dan meningkatkan kemampuan diri demi mencapai kesuksesan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved