Management Strategy

ABB Dukung Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan

ABB Dukung Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan

Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki banyak pulau yang belum mendapatkan listrik. Selain biaya pemasangan yang mahal dan terpisah dari pulau utama, daerah kepulauan, terutama pulau-pulau kecil, kesulitan untuk mendapatkan energi listrik. PT ABB Sakti Industri memiliki mencoba untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan listrik, terutama di bagian pulau terpencil di Indonesia.

DSC_1606

Johan de Villiers, Managing Director ABB South East Asia, menyatakan bahwa ABB sudah lebih dari satu abad merintis solusi energi yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Banyaknya hasil temuan ABB menunjukkan bagaimana terobosan baru dan inovasi dapat bertransformasi menjadi sebuah solusi nyata. Kami bersama para mitra di bidang teknologi bekerja untuk memberikan kontribusi di bidang energi terbarukan, khususnya dalam mewujudkan efisiensi konversi energi terbarukan untuk konsumsi dan penyimpanan energi,” papar Johan.

Menurut Johan, energi yang dihasilkan dari tenaga angin dan sinar matahari bisa menjadi solusi untuk daerah kepulauan yang sulit untuk dijangkau. “Untuk kepulauan seperti Indonesia solusi ini sangat cocok. Selain mengandalkan pembangkit listrik Diesel, bisa di gabungkan dengan tenaga angin dan panel surya. Dengan demikian pencemaran terhadap bisa dikurangi,” ungkapnya.

Shinta Kamdani, Vice Chair, Indonesian Chamber of Commerrce & Industri, turut menyampaikan pendapatnya bahwa untuk dapat menyelesaikan tantangan, para pelaku usaha harus saling membantu. “Yang harus diperhatikan itu perusahaan besar harus melihat juga para pelaku SMI (Small Medium Industry). Karena mereka (SMI) juga merupakan pengguna energi, sama seperti perusahaan besar lainnya,” ungkapnya. Shinta berpendapat bahwa harus ada sinergi antara perusahaan besar dengan para SMI tersebut dalam hal penggunaan energi listrik.

Pada kesempatan yang sama, Heru Prasetyo, Former Head of The National REDD+ Agency, mengatakan bila dilihat dari sudut pandang pelaku bisnis, penyediaan listrik harus memiliki nilai bisnis yang bisa didapatkan oleh perusahaan. “Untuk apa mereka membangun pembangkit listrik Micro Hydro, nanti sisanya mau dipakai apa. Jadi mereka lebih memilih membangun Mini Hydro, yang kapasitas listriknya sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri, ABB telah membangun kerja sama dengan PLN dalam pendayagunaan sumber energi terbarukan untuk memasok listrik bagi masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah Papua. PLN telah membangun 1280 modul surya yang mampu menghasilkan 300 kW tenaga listrik. ABB turut berkontribusi dalam penyediaan sistem penyimpanan energi (ESS). Dengan ESS, kelebihan listrik yang dihasilkan akan disimpan untuk dapat didistribusikan dan digunakan pada malam hari. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved