Management Strategy

Adam Khoo Gelar Konferensi Pendidikan Abad 21

Adam Khoo Gelar Konferensi Pendidikan Abad 21

Di era new economy, perubahan ilmu pengetahuan berlangsung dengan cepat berkat kemajuan ICT (information and communications technology). Bahkan hampir 50 persen ilmu yang telah dipelajari di sekolah atau universitas akan menjadi “kuno” ketika siswa telah lulus. Banyak dari pekerjaan yang sangat diminati saat ini tidak pernah ada dalam kurun satu dekade lalu, sebut saja seperti social media spesialist, app developer, cloud computing manager, search engine optimization atau professional blogger.

Rene Suhardono sebagai featuring speaker di 21 Century Education Conference, di Balai Sarbini, (31/10).

Rene Suhardono sebagai featuring speaker di 21 Century Education Conference, di Balai Sarbini, (31/10).

Hal itu disampaikan oleh Adam Khoo, Chief Master Trainer dari lembaga pendidikan Adam Khoo Learning Technologis Group (AKLTG) dalam konferensi yang berfokus pada pembentukan pendidikan berstandar internasional dan pendidikan abad 21 di Indonesia. Diselenggarakan di Balai Sarbini, acara ini dihadiri oleh hampir 2.500 orang yang terdiri dari orang tua, siswa dan praktisi pendidikan.

Adam Khoo merupakan pencetus program “I Am Gifted” untuk anak-anak dari umur 9 hingga 19 tahun, dan telah berhasil meluluskan lebih dari 800.000 anak di seluruh Asia lewat program pengembangan karakter. Berfokus pada learning mastery, personal mastery, relationship mastery, Adam Khoo menerapkan sistem belajar 21st century learning pada program pelatihannya.

Konferensi yang bertajuk “21st Century Education Conference” ini menghadirkan pembicara diantaranya Barbara Oakley , Rene Suhardono, Steven Suryana dan beberapa praktisi pendidikan lain. Ada pun topik yang dibahas diantaranya gambaran masa depan pendidikan di Indonesia, teknik belajar yang akan membantu anak untuk belajar lebih mudah, mendidik anak dengan karakter yang siap bersaing di era global, hingga rencana pendidikan jangka pendek dan jangka panjang dengan tepat.

Rene mengungkapkan, “Gap antara demand dan supply di dunia profesional sudah semakin meningkat. Di tahun 2020, 60 persen demand lebih besar dibanding supply tenaga ahli yang tersedia. Salah satu penyebabnya adalah cara kita belajar yang belum berubah.”

Rene mendefinisikan kembali cara pendidikan tinggi yang bisa memberdayakan orang melalui teknologi dan interaksi sosial. Hal itu seperti inisiatif yang dikembangkan oleh Barbara Oakley menghadirkan pelatihan gratis dan aplikasi Coursera, yaitu massive open online course yang kuliah online dari kampus-kampus ternama dunia yang menawarkan kelasnya secara gratis.

Untuk diketahui, AKLTG merupakan perusahaan pelatihan dan pendidikan berbasis di Singapura dan memiliki cakupan di Malaysia, Vietnam, Thailand, India dan Indonesia.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved