Management

Agen Asuransi Indonesia Mayoritas Dari Prudential

Agen Asuransi Indonesia Mayoritas Dari Prudential

Hingga Agustus 2012, jumlah agen berlisensi/bersertifikat mencapai 340 ribu orang, yang mana 180 ribu agen itu berasal dari Prudential Life. Data tersebut dipaparkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). “Saat ini 340 ribu agen telah bersertifikat. Dengan ajang Top Agen Award (TAA) yang digelar secara tahunan dengan tujuan terus mendorong prestasi agen, kami optimistis target agen berlisensi sebanyak 500 ribu di 2015 bisa tercapai,” papar Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, di Jakarta.

Hendrisman lebih lanjut mengatakan, dari total 340 agen saat ini sekitar 180 ribu agen berasal dari perusahaan asuransi jiwa Prudential. “Saya baru dapat laporan 180 ribu dari Prudential,” ujar dia.

William, yang juga Ketua Bidang Kanal & Distribusi AAJI, memaparkan bahwa rata-rata pertumbuhan agen asuransi jiwa tersertifikasi setiap tahun di level 25 – 30%. “Tahun lalu (tumbuh) 26%,” tandasnya di kesempatan yang sama.

Memang, jumlah agen tersertifikasi yang sebesar 340 ribu masih sangat rendah jika dibanding dengan lebih dari 200 juta penduduk Indonesia. Namun, dengan rasio yang masih rendah, agen tersertifikasi harus bisa tumbuh lebih besar.

“Dengan rasio 300 ribu lebih agen Berbanding 200 juta penduduk, maka ada prospek 1 agen untuk melayani 900 orang. Kalau di Malaysia 1 agen bisa layani 300-400 orang. Jadi itu adalah hal yang bisa kami capai untuk tumbuh lebih besar. Kami optimistis untuk capai 500 ribu agen berlisensi di 2014,” terang William.

Sementara itu, Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif AAJI, mengakui kenyataan penetrasi agen yang masih rendah. Saat ini pemegang polis individu menurut dia masih berkutat di level 11 juta, dan jika ditambah dengan kumpulan masih di angka 52 juta pemegang polis. Artinya, masih sangat besar pasar yang harus digarap agen asuransi.

Data Bank Dunia menyebutkan kelas menengah ke atas yang bisa menjadi fokus garapan agen asuransi berada di jumlah 150 juta orang. “Jadi kalau kita lihat dengan jumlah polis individu pasti sangat kecil,” papar Benny.

Maka dari itu, dalam pertemuan dengan Bank Dunia, industri asuransi didrong utuk masuk ke pasar micro assurance guna memperluas penetrasi pasar asuransi. “Ini juga membantu usaha mikro menjadi bankable.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved