Pabrikan peralatan telekomunikasi asal Perancis, Alcatel-Lucent, berencana mengurangi jumlah stafnya hingga sepuluh ribu orang, bagian dari upaya penghematan sebesar 1 miliar euro (US$ 1 miliar) pada 2015.

“Perusahaan tersebut yang mempekerjakan 72 ribu staf di seluruh dunia akan memangkas 15 ribu karyawan, namun akan menggaet lima ribu orang baru,” tulis Reuters, Selasa (8/10).

Alcatel bermaksud mengurangi 900 pekerja di Perancis, atau sekitar sepuluh persen tenaga kerja dalam negeri, serta menutup pabrik di Rennes dan Toulouse. Sebanyak 4.100 karyawan Alcatel yang akan dipangkas berada di wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika 3.800 karyawan dan Asia serta Amerika 2.100 karyawan.

Pengurangan itu merupakan bagian dari upaya Michel Combes, yang mengambil alih kemudi Alcatel-Lucent April lalu, guna merampingkan perusahaan untuk fokus pada produk yang lebih sedikit, sehingga bisa membalikkan kerugian.Vodafone

Alcatel menderita kerugian selama lima kuartalan secra berturut-turut dan semakin sulit untuk bersaing dengan kompetitor seperti Ericsson (Swedia) Huawei (China) dan Nokia (Finlandia).

Combes, yang dulu pernah menangani raksasa telekomunikasi Vodafone, menjadi CEO ke-3 yang berupaya membenahi Alcatel. (Reuters/Lila Intana)