Management Strategy Trends

Alfamart Makin Akurat di Era Disruptif

Alfamart Makin Akurat di Era Disruptif

Jaringan outlet Alfamart terbentang luas di seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan teknologi digital membuat mereka mesti melakukan berbagai langkah strategis agar tidak ditinggalkan konsumen. Apa saja?

“Kami harus meninjau ulang bisnis kami. Apakah model bisnis yang ada sekarang sudah tepat, atau bahkan harus mengubah total model bisnis,” kata Ryan Alfons Kaloh, Direktur Pemasaran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).

Menurut dia, perseroan juga mengidentifikasi peluang bisnis baru yang bisa berkembang di era inovasi digital ini. Dalam Asia Pasific Retail Conference 2015, disebutkan ada perubahan kompetitif landscape dan inovasi yang semakin marak terjadi selama tiga tahun terakhir. Kejutan inovasi ini akan berlanjut di tahun mendatang.

Ryan Alfons Kaloh, Direktur Pemasaran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).

Ryan Alfons Kaloh, Direktur Pemasaran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).

Seperti, konsumen dari generasi milenial yang semakin banyak. Mereka memiliki psikografis, gaya, dan media usage, yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Perkembangan teknologi dan informasi serta sistem pembayaran semakin mendorong berkembangnya bisnis daring. Ini menuntut pengusaha ritel untuk terus memperbaiki layanan agar tidak ditinggal konsumen.

“Perlambatan ekonomi membuat konsumen semakin pragmatis atau bisa disebut smart customer. Ini terlihat dari perubahan pola belanja, pilihan produk, prioritas pengeluaran, dan lainnya untuk menyikapi kondisi ekonomi,” kata dia.

Dalam bidang pemasaran, lanjut dia, perseroan memprioritaskan pengembangan beberapa hal seperti membership sebagai bagian dari program Customer Relationship Management (CRM). Saat ini, Alfamart sudah memiliki 7 juta member di seluruh Indonesia. Program ini juga didukung kemampuan analisis untuk bisa memahami perilaku dan pola belanja konsumen.

Dengan mendorong konsumen menjadi member, perseroan memiliki profil dan perilaku belanja melalui kemampuan analitis. Sehingga promosi yang dilayangkan relevan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan mensponsori berbagai event terkini, perseroan juga selalu update dengan tren terbaru.

“Lalu, digital marketing tidak terbatas pada reach atau advertising. Tetapi, hingga aktivasi online to offline. Kami meluncurkan beberapa apps untuk konsumen seperti alfagift dan alfatainment,” kata dia.

Dia menjelaskan, perseroan juga merancang strategi branding jitu untuk mempertahankan ekuitas merek. Salah satunya, konsisten dalam kaidah penggunaan brand termasuk aktivasinya. Ini juga bisa dilakukan dengan menggandeng merek-merek dengan imej bagus seperti Disney yang sudah dilakuan selama beberapa tahun terakhir.

“Program promosi inovatif dengan menawarkan produk yang disukai konsumen serta membawa imej positif terhadap perkembangan brand, serta menciptakan pengalaman belanja yang unik dan menarik. Termasuk pengalaman online to offline sehingga merek tertancap dalam benak konsumen,” ujar dia.

Perseroan selalu memanfaatkan media sosial untuk mengkomunikasikan beragam program promosi. Seperti lewat akun Twitter, Facebook, Line, dan lainnya. Promosi digital juga diperkuat dengan lebih dari 100 orang buzzer sehingga promosi bisa dengan cepat menjangkau puluhan juta konsumen. (Tiffany Diahnisa)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved