Management zkumparan

Ambisi Kalbe Farma Menjadi Pemain Farmasi Global

Memiliki motto Innovation for a Better Life, menjadi kunci sukses PT Kalbe Farma Tbk yang bertahan sejak tahun 1966. Selama perjalanan 52 tahun Kalbe banyak melakukan berbagai strategi dan inovasi untuk menaklukan pasar.

Maraknya pemain farmasi yang masuk ke Indonesia membuat Kalbe terus bekerja keras, agar pemain Indonesia tidak kalah bersaing dengan kompertitor yang berasal dari luar negeri. Strategi pertama yang dilancarkan, berkolaborasi ABGC (Academician-Bussiness-Government-Community). Artinya, Kalbe bekerja sama dengan semua pihak yang memang ahli dalam bidangnya baik dalam negeri maupun luar negeri.

Saat ini pihaknya telah melakukan kerja sama riset inovasi dengan Korea Selatan untuk beberapa projek obat. Selain itu, bermitra dengan perusahaan Eropa serta univeristas dalam negeri. Menurutnya, semuanya inovasi masa depan harus dimulai dengan penelitian.

“Kalau hanya bisa impor saja kelihatannya gampang. Namun, dalam jangka panjang merugikan, karena Indonesia butuh tekhologi baru untuk dikembangkan di Indonesia. Diharapkan nantinya bisa membawa ke ekspor jadi orientasinya tidak import saja karena untuk jangka panjangnya tidak sehat, ” ujar Vidjongtius Presiden Direktur Kalbe Farma kepada SWA Online di Jakarta.

Kedua, unsur yang paling penting adalah manusianya. Sehingga yang dilakukan yaitu pembinaan manusia yang berdasarkan kompetensi, Salah satunya adalah adanya program training semua level yang dilakukan. Ia mencontohkan di bagian produksi, karyawan di-training mengenai kualitas karena membuat obat itu harus benar-benar berkualitas. Sehingga, ia terus menekankan bahwa karyawan Kalbe harus memiliki kompetensi yang bagus dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya dengan membuat kompetisi-kompetisi internal untuk ide-ide digital, ide inovasi, perbaikan proses, inovasi produk tertentu dan lainnya.

“Menurut saya kompetensi itu tidak boleh turun, kadang-kadang orang sudah terlena. Kalau tidak diingatkan akan terjadi terlena dan ini berbahaya,” ungkapnya.

Ketiga, ia meyakini di bidang kesehatan, setiap tahunnya ada penemuan dan perubahan-perubahan baru. Sehingga, tak main-main, pihaknya menggelontorkan dana hingga Rp 250 miliar tiap tahun untuk R&D. Dana ini sekitar 10% dari laba, sementara dari penjualan cuma 1%. Ia mengungkapkan, jumlah ini terbilang banyak untuk skala Indonesia dan nantinya akan terus naik untuk R&D.

Ke depan, ia menargetkan Kalbe Farma harus menjadi pemain dunia dengan identitas farmasi Indonesia. Untuk diketahui, saat ini perusahaan ingin memperkuat di pasar ASEAN kemudian akan merambah Asia.

Dalam jangka menengah, Kalbe juga akan ekspansi ke Australia, setelah itu masuk ke Eropa dan dilanjutkan ke Amerika. Menurutnya ini yang akan membuat Kalbe ke depan kuat dan ia berharap dari 17 ribu karyawan bisa berkembang ke 100 ribu orang.“Ini yang selalu menjadi mimpi kami untuk menjadi pemain dunia,” tegasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved