Management zkumparan

Ani Pangestu, "Kembangkan Skill-Set Karyawan agar Tetap Relevan dengan Zaman"

Ani Pangestu, Head of Human Resources Bank UOB Indonesia
Ani Pangestu, Head of Human Resources Bank UOB Indonesia

Perkembangan teknologi yang pesat serta masuknya generasi Z dan milenial ke dalam dunia kerja telah mengubah game plan pada seluruh lini bidang, termasuk Human Resources. Peran HR tidak lagi hanya sebatas mengelola administrasi kepegawaian, membuat peraturan, dan bertindak sebagai polisi yang menjaga kepatuhan karyawan, tetapi telah bergeser menjadi mitra bisnis, bahkan bekerja berdampingan dengan tim bisnis untuk mencapai tujuan bersama.

Seiring dengan perkembangan teknologi, HR juga dituntut untuk menyelaraskan strategi dalam menciptakan workforce, workplace, and worklife yang lebih baik untuk menarik dan mempertahankan talenta serta menunjang perkembangan bisnis perusahaan melalui pemanfaatan teknologi. Dalam workforce, HR berperan untuk memastikan ketersediaan karyawan yang memiliki pola pikir, perilaku, dan kompetensi yang tidak hanya siap untuk saat ini, tetapi juga siap dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan masa depan.

Dalam workplace, HR harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi dan keselarasan antardivisi untuk mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan kerja yang kondusif akan mendukung perusahaan dalam meningkatkan kreativitas sekaligus produktivitas karyawan. Adapun dalam worklife, HR juga berperan dalam memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk menyeimbangkan tuntutan kualitas dan kuantitas pekerjaan dengan kehidupan pribadi, keluarga, dan sosial.

Sejauh ini untuk menarik talenta dari generasi milenial, HR menggunakan beberapa pendekatan selain e-recruit, seperti memakai multichannel di berbagai media sosial, melakukan jemput bola ke sumbernya, juga mengganti tes masuk yang membosankan dengan pendekatan lain yang lebih menarik dan menantang bagi milenial untuk berpartisipasi, seperti gamification test, idea/business competition, atau strategic focus group discussion.

Jadi, digital learning bukan lagi menjadi sebuah opsi, melainkan telah menjadi tren dalam learning & development. Digital learning bukan hanya berperan sebagai media penyediaan materi pelatihan atau training, tetapi menjadi platform untuk membangun networking serta melakukan collaborative and social learning. Pelatihan yang dilakukan melalui platform digital interaktif dapat dilengkapi dengan animasi, gamification, dan leaderboard yang memotivasi karyawan untuk segera menyelesaikan materi dan tugas yang diberikan agar dapat mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.

Teknologi juga sangat menunjang peningkatan layanan operasional, sosialisasi, ataupun pelaksanaan berbagai program HR. Melalui platform digital, karyawan dapat mengakses berbagai informasi dan kebijakan, melakukan permintaan, menggunakan chatbot, menjadi media sosial internal perusahaan, bahkan bermain game online.

Teknologi yang berkembang sangat pesat ini juga telah mengubah peta bidang pekerjaan dan menuntut skills-set berbeda, sehingga compensation & benefit ke depannya dirancang secara individual personalized dan disesuaikan dengan keahlian atau skill-set yang dimiliki setiap karyawan. Kondisi ini juga mendorong HR untuk memfasilitasi karyawan mengembangkan skills-set yang dimiliki agar lebih future-ready.

Khusus dalam meningkatkan skill-set karyawan agar tetap relevan di masa depan, UOB Indonesia baru-baru ini meluncurkan program Better_U melalui metode blended learning, yaitu kombinasi classroom, digital learning, diskusi kelompok, dan coaching, baik secara virtual maupun face-to-face, yang ditujukan untuk seluruh karyawan. Selama 12 minggu karyawan dibekali pengetahuan tentang lima kompetensi utama, yaitu Growth Mindset, Problem Solving, Digital Awareness, Human-Centered Design, dan Data Storytelling.

Bagi UOB, kolaborasi sinergis dengan berbagai instansi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang relevan. Di tengah kelangkaan talenta dan bajak-membajak yang tidak lagi antarbidang industri tetapi sudah lintasbidang industri, bidang-bidang yang berhubungan dengan digital, kreativitas, problem solving, data analytic, talent development, dan sales advisory dari berbagai level nampaknya masih akan menjadi fokus perebutan talenta.

Karena itu, HR UOB bersama-sama dengan pemerintah dan lembaga pendidikan perlu meningkatkan kolaborasi yang lebih baik untuk mempersiapkan SDM dari tingkat sekolah sedini mungkin. Tujuannya, agar kelangkaan SDM yang memiliki karakter dan kompetensi yang relevan dapat teratasi. (*)

Vina Anggita/Dyah Hasto Palupi

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved