Management Strategy

Apresiasi Danamon untuk 5 Pejuang Kesejahteraan

Apresiasi Danamon untuk 5 Pejuang Kesejahteraan

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Danamon) kembali menggelar ajang bergengsi Danamon Social Entrepreneur Awards (DSEA) 2015 sekaligus mengadakan talkshow yang bertemakan “Peran Social Entrepreneur Dalam Pengembangan Ekonomi Nasional”.

DSEA 2015 merupakan suatu penghargaan dan bentuk apresiasi Danamon kepada pejuang kesejahteraan Indonesia yang telah membangun wirausaha berkelanjutan dan dapat mengatasi masalah sosial di lingkungan sekitarnya. Direktur Utama Danamon, Sng Seow Wah, mengatakan, DSEA 2015 merupakan bentuk apresiasi Danamon terhadap individu-individu yang telah memberdayakan dan meningkatkan komunitasnya.

Foto 2 Social Entrepreneur Award

“Para peraih Danamon Social Entrepreneur Awards 2015 telah mendirikan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi diri mereka dan masyarakat di sekitarnya. Kesuksesan usaha mereka tercapai melalui pemberdayaan masyarakat sekitar. Ini sejalan dengan visi Danamon, yaitu peduli dan membantu jutaan orang mencapai Kesejahteraan,” ujarnya.

Diikuti oleh 426 peserta dan melalui proses seleksi yang ketat, mekanisme penjurian dengan menggunakan empat kriteria penilaian yaitu, motif (ide awal), outcome (hasil), outreach (dampak) dan sustainability (komitmen) Kali ini Danamon memberikan penghargaan kepada lima peraih DSEA 2015 yang telah membangun wirausaha berkelanjutan untuk mengatasi masalah sosial di lingkungan mereka.

Pada penganugerahan Danamon Social Entrepreneur Awards 2015, masyarakat Indonesia telah memilih Fajri Mulya Iresha, yang memberdayakan serta membina pemulung dan kaum marjinal dalam pengumpulan sampah di Depok, Jawa Barat, sebagai Peraih Favorit dari lima peraih DSEA 2015. Pemilihan peraih favorit dilakukan melalui proses voting online melalui website dan akun sosial media resmi DSEA 2015 dari tanggal 5 Oktober hingga 1 November 2015 dan mendapatkan hadiah total sebesar Rp 50 juta.

Sementara keempat peraih lainnya menerima hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp 30 juta, dan semua peraih menerima medali dan piagam penghargaan. Empat peraih DSEA 2015 lainnya yang dipilih berdasarkan hasil seleksi dewan juri adalah Ahmed Tessario dengan pengembangan teknologi desa yang menghasilkan berupa produk-produk organic seperti beras putih organic, beras coklat organic dan lainnya.

Peraih penghargaan selanjutnya berasal dari Bali dengan keinginan menjalani filosofi “kembali ke alam” wanita berusia 38 tahun asal Bali ini, AlusNi Kadek Eka Citrawati mendirikan usaha lulur Bali Alus dengan penghasilan Rp 15 juta/hari. Selain itu Putu Gede Asnawa Dikta berangkat dari keprihatinan akan kondisi ekonomi petani yang masih tergolong miskin karena saat musim panen raya harga salak anjlok dan petani dirugikan. Pria berusia 21 tahun ini berhasil mengembangkan Agro Techno Park Salak sebagai media pemberdayaan masyarakat petani salak.

Pemenang lainnya yang mendapatkan penghargaan yaitu Yahya Muslihah, seorang ibu rumah ini mencoba mencari uang tambahan dengan menjadi pengrajin bulu mata palsu dari pengepul biasa ke perusahaan pengrajin bulu mata yang berada di Kabupaten Purbalingga. Berkat ketekunannya, ia pun mendapatkan tawaran dari PT Interwork Indonesia untuk bekerja sama menjadi mitra dalam mengerjakan bulu mata dari awal hingga akhir. Hasilnya saat ini Yayah mendapatkan omset yang terus meninggkat dengan produksi 1.000/pcs bulu mata perhari. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved