Management Strategy

Sinergi ASEAN - MAFF Demi Peningkatan Mutu SDM

Sinergi ASEAN - MAFF Demi Peningkatan Mutu SDM

Memperingati 40 tahun hubungan persahabatan ASEAN dan Jepang, melalui Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang dan Sekretariat ASEAN memulai proyek kerja sama ASEAN – Jepang untuk pengembangan SDM di bidang pangan melalui kemitraan dengan perguruan tinggi di negara-negara ASEAN, dimana salah satunya adalah Indonesia (14/1).

IMG_20150114_193341

Latar belakang proyek pembinaan SDM di bidang pangan ini adalah visi MAFF untuk mempromosikan terciptanya Food Value Chain (FVC) dengan menggunakan kekuatan khas industri makanan Jepang yang memadukan peran dan kerja sama antara swasta, akademisi, dan pemerintah. Demi terciptanya FVC, diperlukan pembinaan SDM di bidang industri pangan yang memiliki kemampuan manajemen yang baik.

“Proyek pembinaan SDM di bidang pangan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan teknologi praktis serta canggih terkait dengan Food Value Chain kepada mahasiswa di kawasan ASEAN melalui perkuliahan yang akan dilakukan oleh berbagai perusahaan Jepang,” ujar Mr. Tadaarsu Iwase, Deputy Director – General of Food Industry Affairs Bureau, Ministry of Argriculture, Forestry, and Fisheries of Japan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Masanori Kawaguchi, Project Coordinator at ASEAN Secretariat. Melalui proyek kerja sama ini, ia mengharapkan terealisasikannya pembinaan SDM yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat berkontribusi pada penguatan FVC dan berkontribusi pada keamanan pangan dan pengentasan kemisikinan di negara-negara ASEAN.

Institut Pertanian Bogor (ITB) menjadi perguruan tinggi di Indonesia yang akan mendapatkan bantuan dari proyek kemitraan ini. Dr. Arief Daryanto, Professor Program Pasca Sarjana-Magister Bisnis Institut Pertanian Bogor, mengatakan, ia sangat senang dengan dimulainya kerja sama antara pemerintah Indonesia dan ASEAN melalui MAFF Jepang. Menurutnya, program ini akan meningkatkan kualitas para mahasiswa Indonesia, khususnya IPB, sehingga nantinya mereka akan memiliki daya saing di dunia internasional.

“Indonesia sekarang berada di urutan enam Competitiveness Index. Menurut saya ini cukup baik jika disandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” ungkap Arief.

Ia menambahkan, agribisnis Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar, tetapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus di kerjakan untuk bersaing di dunia global. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved