Management

Bailout AIG Berbuah Keuntungan US$ 15 Miliar

Bailout AIG Berbuah Keuntungan US$ 15 Miliar

Pemerintah AS meraup keuntungan US$ 15,1 miliar dari penyelamatan besar-besaran AIG. Keuntungan tersebut sekaligus menjawab kritik publik terhadap bailout perusahaan asuransi tersebut di tahun 2008-2009.

Dana yang terkumpul dari penjualan tersebut yakni US$ 20,7 miliar. Penjualan saham mengurangi saham mayoritas Departemen Keuangan di perusahaan itu menjadi 15,9%. “Penjualan mendatang dari sisa kepemilikan saham AIG Depkeu akan memberikan pengembalian tambahan untuk pembayar pajak,” kata juru bicara Departemen Keuangan AS, seperti diberitakan AFP, Rabu (12/9).

AIG, perusahaan asuransi terbesar di dunia, menerima bagian terbesar dari uang dana talangan dari Troubled Asset Relief Program (TARP) pemerintah yang dikerahkan untuk menghentikan kehancuran dalam sistem keuangan.

Dana talangan termasuk ekuitas dan pinjaman dari Departemen Keuangan dan Federal Reserve bertujuan menopang AIG, yang hampir runtuh setelah menjual ratusan dari miliaran dolar “credit default swaps” di bawah jaminan kepada bank-bank dan perusahaan investasi. Pada saat itu khawatir bahwa runtuhnya AIG akan menurunkan pembeli swap juga, memicu reaksi berantai di seluruh sistem keuangan global.

Penyelamatan itu sangat kontroversial. Kritikus mengatakan menempatkan uang ke AIG sama saja hanya melunasi rekanan AIG. Kritik mengatakan, menempatkan perusahaan ke dalam kebangkrutan akan lebih baik untuk ekonomi dan lebih adil bagi pembayar pajak. Departemen Keuangan mengatakan bahwa US$ 353 miliar dari US$ 417 miliar dana yang disalurkan melalui TARP telah kembali sebelum penjualan saham AIG terbaru.

Sementara itu, Pemerintah AS masih menghadapi kerugian besar pada dukungan TARP dari produsen mobil Chrysler dan General Motors, terutama dari mengambil alih unit keuangan GM, sekarang dikenal sebagai Ally Financial. Pada 4 September, pemerintah baru mengembalikan sekitar setengah dari US$ 80 miliar perpanjangan kepada para pembuat mobil. (Lila Intana/AFP)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved