Management

Bandara Komodo Resmi Dikelola Changi Airport Mei 2020

Changi Airport International PTE LTD resmi mengelola Bandara Komodo di Labuan Bajo pada Mei 2020. Changi dan perusahaan afiliasinya merupakan anggota konsorsium PT Cinta Airport Flores (CAF) yang memegang saham 20 persen dari total investasi pengembangan Bandara Komodo.

Kesepakatan pengelolaan itu ditandai oleh penandatanganan nota kesepahaman atau MoU oleh Kementerian Perhubungan bersama bersama CAF pada Jumat, 7 Februari 2020. Meski turut dikelola Changi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pengembangan bandara ini tidak dijual kepada asing.

“Saya tegaskan bahwa bandara ini tidak dijual. Ini konsorsium hanya mendapatkan izin konsesi selama 25 tahun,” ujar Budi Karya di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Februari 2020.

Pengembangan Bandara Komodo oleh konsorsium dilakukan melalui proses kerja sama pemerintah bersama badan usaha atau KPBU. Selain Changi, konsorsium CAF beranggotakan PT Cardig Aero Serivces Tbk atau CASS, yakni perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa transportasi udara. CASS tercatat memegang saham mayoritas sebesar 80 persen.

Adapun pengembangan bandara ini membutuhkan investasi senilai Rp 1,2 triliun. Duit ini akan digelontorkan untuk membangun bandara dari sisi udara dan darat. Pembangunan itu meliputi perpanjangan landasan pacu, pelebaran apron, penambahan dua terminal baru, perkerasan landasan dan taxiway, dan penambahan fasilitas pendukung lainnya.

Setelah pengembangan bandara mencapai final, total estimasi nilai biaya operasional yang diperkirakan akan keluar selama 25 tahun mencapai Rp 5,7 trilun. Sebagai komitmen, pengelola Bandara Komodo memiliki kewajiban membayar konsesi dimuka sevesar Rp 5 miliar atau 2,5 persen dari total investasi dengan pembayaran bertahap dua kali setiap tahun.

Pembayaran itu meningkat per tahun dengan kenaikan 5 persen dari biaya konsesi tahun sebelumnya serta clawback sebesar 50 persen. Hingga konsesi ini selesai, Bandara Komodo diperkirakan akan memiliki pergerakan penumpang sebanyak 4 juta per tahun dari semula 720 ribu penumpang per tahun.

Presiden Direktur CAF Oloan Fajar mengatakan pengembangan bandara itu juga akan meningkatkan kapasitas kargo hingga 3.500 ton per tahun pada 2044. “Kami mendukung pemerintah untuk mencukupi kebutuhan traffic yang semakin berkembang,” kata Oloan.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved