Management Strategy

Bappenas Usung Draft Rp 160 Triliun untuk Optimalkan Infrastruktur Airport

Bappenas Usung Draft Rp 160 Triliun untuk Optimalkan Infrastruktur Airport

Bappenas melansir setidaknya diperlukan investasi sebesar US$ 16 miliar atau setara dengan Rp160 triliun untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur airport, guna menaikkan strata Indonesia menuju middle income di tahun 2025. Investasi tersebut tercatat lebih besar enam kali lipat dibanding tahun lalu yakni sebesar Rp 26 triliun.

88837_620

Rasional tersebut muncul atas dasar gagasan yang tertera pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dimana pada tahun 2025 pendapatan per kapita ditargetkan menembus angka US$14.000 atau lima kali lebih besar dari tahun ini.

“Draft Rp 160 triliun ini merupakan skenario paling feasible guna melancarkan rancanan pembangunan infrastruktur transportasi udara. Dalam masterplan ini sudah meliputi berbagai ekspansi fungsi airport, yakni pembangunan konstruksi total 350 airport di berbagai kota, technical improvement, pembelian Airbus dan Boeing, peningkatan infrastruktur bandara, multimoda transportasi terintegrasi airport seperti railway, dan public transportation, serta pembangunan airport untuk optimalisasi pariwisata,” jelas Dedy S. Priyatna, Deputi Menteri Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas RI.

Sementara itu angka yang diusung Bappenas ini masih menemui jalan buntu. Pasalnya belum efektif jika mengandalkan anggaran pemerintah untuk menutupi kekurangannya. Oleh karena itu Bappenas mengajak instansi lain terlibat dalam agenda ini melalui AAI’14 – Airports & Aviation Indonesia 2014 yang akan dihelat pada tanggal 5 – 7 November, di Jakarta Convention Centre, Indonesia.

Menurut Dedy, untuk menutupi kekurangannya pihaknya sangat terbuka terhadap partisipan yang berasal dari para stakeholders swasta, asosiasi, BUMN, dan BUMD, untuk menanamkan investasinya.

Wakil Menteri Perhubungan RI, Bambang Susantono, menegaskan bahwa saat ini beberapa bandara sudah memasuki masa penawaran untuk dikelola kepada pihak swasta.

“Beberapa masih dikelola oleh Angkasa Pura, dan sekitar empat sampai lima bulan ke depan sudah memasuki proses lelang,” lanjutnya. Adapun tujuan tersebut atas dasar penghematan anggaran APBN sehingga akan ada alokasi dana untuk optimalisasi bandar udara yang lebih kecil lagi.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved