Management Strategy

Barry Callebaut Tak Khawatirkan Persaingan

Barry Callebaut Tak Khawatirkan Persaingan

Juergen Steinemann, CEO Barry Callebaut global, meyakini bahwa perusahaannya adalah yang terbesar di industri kakao dunia. “Kami berada di posisi yang sangat strategis. Ini basis yang sangat baik untuk ekspansi lebih jauh,” ujarnya beralasan. Meski pabrik Cargill akan aktif beroperasi tahun depan, ia mengaku tak galau.

Tak perlu diulang Steinemann soal akuisisi atas Petra Foods Ltd. awal Juli 2013 lalu yang menghabiskan sekitar US$ 860 juta dari kocek Barry Callebaut. Jadi, perusahaan yang mendagangkan merek Cacao Barry ini sukses memenuhi rantai produksi, mulai dari penggilingan biji kakao mentah sampai menjadi olahan cokelat.

Barry Callebaut AG memang sudah eksis sejak 1996 sebagi pabrik pengolahan kakao dan merupakan peleburan antara perusahaan Cacao Barry dengan Callebaut. Jika diakumulasi, kedua perusahaan tadi sudah mengumpulkan jam terbang 170 tahun dalam penggilingan kakao dan pembuatan cokelat.

Berikut ini sekelumit keterangan Steinemann saat ditemui usai peresmian pabriknya yang ke-17 di Makassar pekan lalu (3/9).

Juergen Steinemann (ke-2 dari kanan) bicara dalam jumpa pers peresmian pabrik PT Barry Callebaut Comextra Indonesia awal pekan lalu (3/9)

Berapa lama kerja sama antara Barry Callebaut dengan Comextra terjalin?

Kami sudah bermitra sejak lama. Jimmy (CEO PT Comextra Majora) memulai usahanya pada 1997. Jadi, kemitraannya dengan petani sudah 15-17 tahun. Kami membeli biji [kakao] dari Jimmy sejak bertahun-tahun lalu.

Tapi, karena negara Anda mengenakan pajak ekspor, Jimmy dan kami sepakat untuk bekerja sama. Kalau tidak, mungkin ia akan kehilangan pasar karena semua biji diproses di sini, tidak diekspor lagi. Kami mesti berada di sini agar tidak rugi jika harus menggiling biji asal Indonesia di luar negeri. Inilah alasan kami bekerja sama.

Anda memproduksi kakao liquor di Makassar. Kena pajak ekspor untuk bentuk liquor?

Tak ada pajak ekspor. Dengan itu, pemerintah memprakarsai pengolahan biji di lingkup lokal. Dan kami ingin memprosesnya secara lokal.

Selain tak kena pajak ekspor, apa lagi keuntungan dengan mendirikan pabrik di sini?

Indonesia punya kelebihan dari segi biaya, mutu, dan tenaga kerja. Tenaga kerja di negeri asal kakao lebih dekat dengan kakao. Sehingga mereka lebih tahu, lebih merasakan, dan punya ikatan lebih kuat dengan produknya, dibanding pekerja pabrik di Belgia atau negara lainnya.

Dengan banyaknya kelebihan itu, persoalan satu-satunya adalah negara-negara penghasil kakao lainnya, saya ingat Ghana, Kamerun, seringkali lebih rumit.

Mengurangi biaya distribusi cokelat hingga berapa banyak?

Saya tak bicara angka. Yang jelas, cokelat harus diproduksi di lokasi pasarnya. Cokelat tidak bisa didistribusikan terlalu jauh. Akan sangat mahal. Itulah sebabnya parik kakao cenderung ada di area tumbuhnya kakao. Sementara itu, pabrik cokelat dekat dengan konsumen.

Anda akan membina petani lokal dalam bentuk apa?

Elemen kuncinya adalah, dan saya pikir Anda pun setuju, kami ingin memastikan bahwa petani menghasilkan lebih banyak biji dari tiap hektar. Jika kami bisa meraih itu bersama dengan petani di sini, mereka akan meningkatkan pendapatan, sedangkan kami memperoleh lebih banyak biji. Jadi, kami punya kepentingan yang sama.

Untuk mencapai itu, kami mesti melatih petani lebih lanjut, memberi mereka wawasan yang lebih luas praktik pertanian yang benar. Ini kami lakukan lewat yayasan yang kami dirikan bersama [dengan Jimmy Wisan]. Kami memberikan dana dan yayasan ini membayar trainer untuk menambah pengetahuan petani.

Cerobong pabrik Barry Callebaut di Makassar setinggi 33 meter

Cerobong pabrik Barry Callebaut di Makassar setinggi 33 meter

Barry Callebaut masuk Indonesia sebelum Cargill? Ini jadi keuntungan buat bisnis Anda?

Saya meyakini 1 hal. Kerja keras, jujur, dan santun. Kalau Anda mengikuti itu, Anda akan berhasil dalam bisnis. Saya tidak terlalu mengkhawatirkan persaingan.

Anda memprioritaskan kecepatan dalam ekspansi bisnis?

Saya percaya, cepat itu penting. Menjadi besar itu perlu. Tapi, cepat pun penting.

Sekarang kami punya 9 pabrik di Asia, 5 pabrik kako dan 4 pabrik cokelat. Kami berada di posisi yang sangat strategis. Ini basis yang sangat baik untuk ekspansi lebih jauh. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved