Management Strategy

BCA Cetak Laba Bersih Rp 10,8 Triliun

BCA Cetak Laba Bersih Rp 10,8 Triliun

BCA

Sepanjang tahun 2011 berhasil dilalui PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dengan lancar. Tidak heran bila bank papan atas itu berhasiil membukukan kenaikan pendapatan 18,6% dari Rp 20,3 triliun pada 2010 menjadi Rp 24,1 triliun tahun 2011. Sementara itu laba bersih tumbuh 27,6% menjadi Rp 10,8 triliun pada 2011.

Menurut Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, lonjakan tajam laba bersih ditopang oleh tingginya aktivitas bisnis bank, baik di bidang kredit dan jasa penyelesaian pembayaran. Tingkat suku bunga yang rendah dan permintaan kredit yang tinggi mendorong aktivitas kredit di tiap segmen.

Tingginya pertumbuhan kredit yang disebabkan oleh meningkatnya konsumsi dalam negeri berpengaruh besar terhadap pendapatan BCA. Kenaikan pinjaman tahun 2011 mencapai 31,4%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pinjaman bank di Indonesia sebesar 24,5%. Secara keseluruhan, total pinjaman BCA pada tahun tersebut mencapai Rp 202,3 triliun.

“Perekonomian Indonesia yang stabil membantu BCA dalam meraih hasil positif. Daya beli masyarakat akan tetap kuat, dan pertumbuhan pinjaman BCA tahun ini bisa mencapai 20% meskipun pemerintah berencana menaikkan harga BBM dan menetapkan batas minimum uang muka pinjaman kendaraan,” jelas Jahja.

Secara tahunan segmen kredit konsumer BCA naik 37,6% menjadi Rp 50,3 triliun, didukung oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). KPR mengalami pertumbuhan 53,5% YoY menjadi Rp 28 triliun, sedangkan KKB tumbuh 30,3% YoY menjadi Rp17,6 triliun.

Kredit Komersial dan Usaha Kecil & Menengah tumbuh 31,3% menjadi Rp 80,2 triliun. Sementara kredit korporasi tumbuh 27,6% menjadi Rp 71,8 triliun didukung oleh kuatnya permintaan kredit korporasi pada triwulan IV, terutama dari sektor pembiayaan konsumen, jasa keuangan serta perkebunan dan pertanian.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved