Management

BEI Fokuskan Pengembangan 7 Pilar (7i)

BEI Fokuskan Pengembangan 7 Pilar (7i)

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (27/6), menyetujui pengangkatan kembali Ito Warsito sebagai Direktur Utama BEI periode 2012-2015. Di bawah kepemimpinan Ito, BEI akan memfokuskan pengembangan berdasarkan tujuh pilar pengembangan yang disingkat menjadi 7i.

7i yang dimaksud Ito yakni: internal, investors, intermediarie, infrastructures, instruments, issuers dan information. “Pengembangan ke-7 pilar ini berpedoman kepada tiga sasaran kerangka regulasi yang ditetapkan IOSCO (International Organizations of Securities Commissions), yaitu pengurangan risiko sistematik, pemastian bahwa pasar berjalan dengan wajar, efisien dan transparan serta perlindungan kepada para investor,” kata Ito.

Selain pengembangan 7 pilar, BEI juga memfokuskan pelaksanaan penawaran umum saham perdana (IPO) antara lain perusahaan BUMN, perusahaan pengelola sumber daya alam dan emiten-emiten asing.

“Untuk tiga tahun ke depan, kami juga targetkan jumlah 2,3 juta investor dan 500 emiten,” tambah Ito seraya mengklaim selama kepemimpinannya banyak prestasi yang ditorehkan BEI. Misalnya, dalam dua tahun terakhir ini jumlah investor BEI tumbuh pesat dan jumlah emiten tahun 2011 adalah yang terbanyak selama 10 tahun perjalanan BEI (dulu Bursa Efek Jakarta).

Hasil RUPS juga memutuskan penunjukan Hoesen sebagai Direktur Penilaian Perusahaan, Samsul Hidayat sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Uriep Budhi Prasetyo sebagai Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan dan Friderica Widyasari Dewi sebagai Direktur Pengembangan, sedangkan untuk posisi direktur Teknologi Informasi dijabat oleh Adikin Basirun dan Hamdi Hassyarbaini menjadi Direktur Keuangan dan SDM.

Hoesen menggantikan Eddy Sugito yang diangkat sebagai Komisaris Independen di PT London Sumatera Tbk (LSIP). Nama baru lainnya adalah Samsul Hidayat yang diangkat sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Efek Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Satu nama lagi yakni Hamdi Hassyarbaini sebagai Direktur Keuangan dan SDM yang sebelumnya merupakan Direktur DBS Vickers Securities.

Sementara itu, RUPST BEI juga melaporkan laba bersih hingga akhir Mei 2012 yang sebesar Rp 128,63 miliar. Perseroan juga membukukan total pendapatan yang mencapai Rp 278,73 miliar. Total beban usaha tercatat senilai Rp 168,99 miliar dengan laba usaha sebesar Rp 109,74 miliar.

Dalam kesempatan terpisah, berdasarkan keterbukaan informasi yang dilaporkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi yang telah dibukukan adalah 25 emisi dari 23 emiten yang nilainya mencapai Rp32,32 triliun. Total emisi obligasi, sukuk dan Efek Beragun Aset (EBA) yang tercatat di BEI hingga Selasa (26/6) berjumlah 191 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp164,17 triliun dan 80 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 96 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 90 seri dengan nilai nominal Rp 790,52 triliun, sedangkan empat EBA tercatat senilai Rp1,25 triliun. Jumlah tersebut bertambah seiring dicatatkannya obligasi subordinasi II Bank Nagari Tahun 2012 yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Bara.

Obligasi Subordinasi II Bank Nagari tahun 2012 ini dengan nilai nominal sebesar Rp 225 miliar memiliki jangka waktu 7 tahun. Emisi Obligasi Subordinasi ini mendapatkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan peringkat idA- (single A minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri Tbk.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved