Management Strategy

Kemajuan Teknologi Mengubah Bentuk Bisnis Pertelevisian Indonesia

Kemajuan Teknologi Mengubah Bentuk Bisnis Pertelevisian Indonesia

Berkembangnya teknologi turut merubah bentuk bisnis pertelevisian di Indonesia. Semakin banyaknya perangkat gadget seperti smartphone dan tablet, masyarakat Indonesia banyak mengakses konten video melalu perangkat mereka masing-masing terutama di kalangan anak muda. Hal tersebut disampaikan oleh Mike Wiluan, Chief Executive Infinite Frameworks.

DSC_0662

Mike, yang juga seorang pembuat film, memaparkan bahwa dengan berkembangnya teknologi para pembuat film amatir dapat dengan mudah untuk membuat dan menyebarkan karyanya secara online. “Bila dibandingkan dengan zaman saya dulu ketuka membuat film harus banyak orang yang terlibat, dari mulai produksinya sampai distribusi. Sekarang dengan jaringan internet orang dapat dengan mudah mengunggah karyanya dan dapat langsung dinikmati masyarakat,” paparnya.

Menurut Mike, Indonesia memiliki orang-orang yang berbakat dalam bidang industri perfilman. “Indonesia memiliki banyak orang berbakat untuk menciptakan karya yang hebat. Dengan bakat itu bagaimana bisa menciptakan universe dengan karyanya. Jadi bukan tentang teknologinya, tapi bagaimana menggunakan teknologi tersebut untuk menciptakan sebuah karya,” imbuhnya.

Sutanto Hartono, Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi, turut berkomentar bahwa dalam membuat konten televisi harus mampu mendukung bisnis pertelevisian. “Tantangannya adalah bagaimana konten tersebut bisa mendukung bisnis televisi,” ujarnya.

Dengan adanya dua jenis film, layar lebar dan televisi, tidak akan saling membunuh satu sama lain. “Saya kira tidak akan saling bunuh. Semuanya itu bagaimana isi kontennya. Keduanya bisa saja hadir secara bersamaan,” kata Sutanto. Meskipun berada di media yang berbeda, kedua jenis produk tersebut bisa saja dihadirkan di dalam media TV.

Tantangan yang dihadapi oleh dunia pertelevisian adalah bagaimana menciptakan produk yang bagus dan laku dipasar. “Tantangannya bagaimana produk dengan konten yang bagus bisa laku. Karena kebanyakan orang ingin nonton itu ketika santai. Jadi belum tentu kualitas yang kurang bagus juga tidak laku,” paparnya.

Farah Quinn, selebritis Indonesia, yang juga hadir dalam acara yang bertema Out of The Box and Across Multi Screens, turut menyampaikan pendapatnya bahwa banyak konten televisi di Indonesia yang merupakan hasil saduran dari acara televisi luar negeri. “Sayangnya banyak acara di TV Indonesia ini yang mencontek dari luar. Padahal di sini banyak orang berbakat. Harusnya yang berbakat ini mampu untuk menciptakan suatu konten TV yang benar-benar baru dan mampu mengangkat dunia pertelevisian Indonesia,” tutup Farah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved