Management Strategy

Big Data Bikin Perusahaan Lebih Inovatif

Big Data Bikin Perusahaan Lebih Inovatif

Di era perdagangan bebas saat ini, perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif demi memenangi persaingan yang kian ketat dari hari ke hari. Dengan memanfaatkan big data, perusahaan akan lebih inovatif karena dapat menggabungkan antara aplikasi, data, dan analisis secara cepat. Senior Technology Architect, Pivotal South East Asia, Christoper Gunawan menyarankan jangan pernah menjalankan perusahaan berdasarkan insting semata. Kini bukanlah era laporan terhadap apa yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, misalnya, bagaimana penjualan selama tiga kuartal terakhir, tapi era predictive analytic.

big_data

(sumber foto: connexica.com)

“Misalnya, jika melihat statistik dari dalam dan luar perusahaan, bagaimana dampak penjualan selama tiga kuartal ke depan jika harga jual dinaikkan. Jangan pernah diam dan menunggu karena banyak kompetitor yang siap mengganggu pasar Anda. Mereka bergerak sangat cepat dalam mempelajari karakteristik pasar dan membuat aplikasi yang sesuai untuk customer yang sangat ingin dimengerti,” ujarnya.

Menurut dia, banyak perusahaan sebenarnya ingin memanfaatkan solusi big data namun tidak paham konsep dari teknologi tersebut. Untuk itulah pentingnya edukasi dan sosialiasi pentingnya pemanfaatan big data di berbagai sektor industri untuk mendukung visi dan misi perusahaan. Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan smartphone paling cepat di dunia, ekosistem aplikasi, termasuk data yang diciptakan akan berkembang pesat di Tanah Air. Big data sesungguhnya bisa diterapkan di semua industri baik telekomunikasi, ritel, minyak dan gas, manufaktur, penerbangan, dan jasa. “Oleh karena itu, penggunaan big data pada akhirnya akan memberi manfaat bukan hanya bagi perusahaan, tapi juga konsumen dan masyarakat umum,” katanya.

Dalam sebuah perusahaan, ada empat tahapan yang diperlukan dalam mengadopsi big data, yaitu store, analyze, build, dan innovate. Perusahaan juga harus menyiapkan invesasi di sisi organisasi maupun teknologi pendukung untuk mengadopsi big data dan memanfaatkannya secara maksimal. Tahapan pertama, yaitu menyimpan semua data dalam format aslinya. Kemudian, data itu akan melewati proses analisis. Pada tahap inilah pentingnya peran data scientist. Teknologi yang digunakan juga harus mumpuni karena proses analisis dilakukan terhadap seluruh data, bukan hanya sample data. Setelah analisis dan muncul hasilnya, kemudian adalah tahapan build yakni menemukan value atau kesimpulan dari hasil analisis data untuk kemudian dibuatkan software dan aplikasi yang sesuai di tahapan innovate. “Namun, seringkali perusahaan mengalami kesulitan saat ingin mengembangkan aplikasi karena metodologi yang telah usang atau teknologi yang tidak sejalan dengan kebutuhan,” ujar Christoper.

Yang pasti, teknologi big data akan terus berkembang sekaligus memunculkan kebutuhan akan data strategist seperti Data Scientist, Data Engineer, Database Administrator, dan lainnya. Peluang lapangan kerja bagi software application developer pun kian terbuka lebar karena ada kaitan erat antara aplikasi, data, dan analisis. “Pivotal telah berpengalaman dalam membangun kompetensi Data Scientist di negara tetangga lewat kerjasama dengan universitas setempat,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved