Management Strategy

Bikin Betah 13.000 Karyawan JNE, Begini Caranya

Bikin Betah 13.000 Karyawan JNE, Begini Caranya

Siapa bilang mencari karyawan saat ini semudah membalikkan telapak tangan. Memang, jumlah pencari kerja terus bertambah. Tapi, kualitasnya harus dicek kembali. Inilah manfaat pentingnya serangkaian tes saat perusahaan melakukan rekrutmen. Jika proses seleksinya buruk, karyawan yang masuk pun tidak bisa dipastikan kualitasnya.

Setelah karyawan diterima bekerja, langkah selanjutnya adalah memikirkan tentang pengembangan kompetensi karyawan. Semua itu dibutuhkan untuk mendukung laju bisnis perusahaan. Tak kalah penting adalah menciptakan iklim dan suasana bekerja yang kompetitif namun tetap kondusif. Dengan begitu, karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan selalu tertantang dengan target tinggi yang ditetapkan perusahaan.

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) punya resep jitu untuk menjaga karyawan nyaman dalam bekerja. Sifatnya ada berupa kegiatan fisik dan nonfisik. Beragam kegiatan itu dilakukan untuk mendukung kinerja karyawan dari sisi spiritual, emosional, dan intelektual. Salah satu contohnya adalah kegiatan di luar kantor yang digelar setiap hari.

Agia Imantari Personnel Department Head PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

Agia Imantari Personnel Department Head PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

“Senin, kami ada olahraga renang. Selasa, ada tenis meja. Rabu, ada aerobik dan yoga. Kamis, ada futsal, dan Jumat ada pengajian. Untuk menambah kedekatan antarkaryawan, ada juga program JNE Idol,” kata Agia Imantari W, Kepala Divisi Human Capital JNE.

Menurut dia, JNE berusaha membuat suasana kerja sekondusif mungkin untuk 13.000 karyawannya. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana tim di Human Capital mampu merekrut talent berkualitas, memberi kompensasi dan benefit yang kompetitif sehingga karyawan betah. Tak kalah penting adalah mengatur hubungan industri dan karyawan berjalan baik.

“Karyawan 13.000 bukan jumlah yang sedikit. Banyak hak dan kepentingan yang berbeda. Ini sangat menantang. Apalagi, Gen Y mulai banyak yang masuk. Kami harus menyiasati agar karyawan nyaman dengan berbagai program yang kami tawarkan,” katanya.

Agia menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan jasa kurir dan logistik tersebut pada tahun 2010 lewat program management trainee. Ia kemudian dipercaya sebagai supervisor selama satu tahun di kantor pusat. Setelahnya, ia mendapat amanah sebagai kadep akuisisi talenta selama kurang lebih 3 tahun.

Ia lalu dirotasi menjadi kadep personalia yang menangani 3 area sekaligus yakni hubungan industri, hubungan karyawan dan kompensasi pendukung. Per 1 November 2015, ia ditunjuk sebagai pejabat sementara Kadiv Human Capital JNE untuk jangka waktu 6 bulan. (Reportase: Raden Dibi Irnawan)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved