Management

Bio Farma Tuan Rumah Workshop Vaksin Negara-Negara Islam Dunia

Bio Farma Tuan Rumah Workshop Vaksin Negara-Negara Islam Dunia

Industri vaksin Indonesia bisa dipasarkan secara masif di dunia sekaligus mendorong kemajuan negara-negara Islam. Saat ini sudah 7 negara Islam yg memproduksi vaksin, yaitu: Indonesia (sebagai produsen terbesar), Saudi Arabia, Iran, Turki, Senegal, Tunisia, dan Mesir — serta Malaysia, Pakistan dan Bangladesh akan menyusul.

Berita membanggakan datang dari Bandung. Bio Farma dipercaya menjadi tuan rumah program workshop produksi vaksin bagi negara Islam di Bandung pada 15-18 November 2016. Workshop ini akan diikuti oleh peserta dari negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang telah memiliki industri vaksin serta negara yang sedang mempersiapkan diri untuk membuat vaksin di negaranya.

Rahman Rustan, Corporate Secretary Bio Farma

Rahman Rustan, Corporate Secretary Bio Farma

Bio Farma terpilih menjadi tempat workshop melalui proses yang panjang, selain tentunya karena perusahaan ini memiliki kompetensi dan pengalaman dalam memproduksi vaksin selama lebih dari 126 tahun dan produknya sudah diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO), seperti dijelaskan Nurlaela Arief, Head of Corporate Communications Bio Farma.

Indonesia saat ini merupakan salah satu dari tiga negara yang memenuhi kebutuhan vaksin global selain India dan China. Bio Farma sudah memasok vaksin ke 48 negara Islam, dan sekarang Bio Farma juga sedang melakukan transfer teknologi dengan Saudi Arabia. Vaksin terakhir masuk yang masuk Saudi Arabia (pentabio: DTP Hepatitis B – Harmophilus influenzae type B).

Untuk pemasaran produk, pada dasarnya Bio Farma tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, sisanya baru untuk ekspor. Target saat ini untuk pasar ekspor, Bio Farma masuk ke negara-negara berkembang dan negara Islam. Ini porsinya sekitar 30-40 persen dari total produksi Bio Farma.

Saat ini lebih dari 10 negara sudah menyatakan hadir, yaitu Pakistan, Turki, Tunisia, Malaysia, Iran, Saudi Arabia, Maroko, Senegal, Mesir, Bangladesh, serta tiga lembaga dunia yaitu Badan Kesehatan dunia (WHO), Dana PBB untuk Pengembangan Anak-anak (UNICEF) dan Islamic Development Bank (IDB).

M. Rahman Rustan, Corporate Secretary Bio Farma, mengatakan, Indonesia mendapatkan kesempatan istimewa menjadi tuan rumah ini merujuk pada hasil rapat pertemuan OKI, Konjen RI di Jeddah dan Bio Farma pada tanggal 1 September 2016 lalu. “Bio Farma telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mensukseskan program ini,”katanya.

Rahman menambahkan, untuk menyukseskan acara itu perusahaan juga bersinergi dengan berbagai pihak. Sebagai narasumber acara pelatihan akan dihadirkan perwakilan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, ada juga pembicara dari The Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), World Health Organization (WHO) Jakarta dan Bio Farma, serta sharing session dari produsen vaksin Negara Senegal.

Dalam workshop ini diundang pula perwakilan anggota OKI antara lain Arab Saudi, Mesir, Tunisia, Senegal dan Iran. Selain itu juga mengundang perwakilan dari 57 negara anggota OKI, masing masing 3 orang, ini mewakili atau yang berwenang di National Regulatory Affair (NRA), Quality Assurance (QA) Produksi atau Quality Control (QC). Mereka diundang agar memiliki pemahaman industri vaksin seperti di Indonesia.

“Workshop on Vaccine Management ini juga akan mendiskusikan tentang bagaimana memproduksi vaksin yang aman dan berkualitas,” ujarnya. Sejumlah sesi akan dibahas terkait isu kemandirian. Selain itu, pada akhir acara akan dilakukan field visit ke fasilitas produksi Bio Farma serta field trip untuk memperkenalkan potensi Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang aspek budaya serta pariwisata.

Pada akhir workshop diharapkan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran dalam mentransformasikan dan kemandirian negara Islam dalam memproduksi vaksin. Sinergi dengan Negara Islam bidang pengelolaan dan Produksi Vaksin ini sejalan dengan program Nawacita nomor enam yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional.

Pada workshop yang diselenggarakan, Indonesia merasa perlu mensosialisasi keberhasilan dan berbagi dengan negara khususnya Asia dan juga negara Islam untuk mendorong kepercayaan negara Islam. Indonesia melalui Bio Farma diberikan tanggung jawab sebagai center of excellence bidang vaksin.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved