Management Strategy

Tahun Ini, Blibli.com Targetkan Bisa Cash On Delivery

Tahun Ini, Blibli.com Targetkan Bisa Cash On Delivery

Salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia dengan konsep belanja online ala mal, Blibli.com, menargetkan pendapatan tumbuh 700% dibanding tahun lalu. “Tahun 2014, pendapatan dan basis nasabah kami naik empat kali lipat,” kata CEO Blibli.com, Kusumo Martanto di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, jumlah pelanggan Blibli.com sampai saat ini sudah mencapai 2,4 juta yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perseroan telah berhasil mengembangkan pasar di luar Pulau Jawa. “Kalau dulu 90% nasabah kami terkonsentrasi di Jawa, tapi sekarang tinggal 45-50%. Tapi, angkanya terus naik,” ujarnya.

Untuk menggenjot penjualan, pihaknya siap mengembangkan aplikasi mobile untuk platform iOS dan lainnya. Sebelumnya, mobile apps Blibli.com hanya bisa diunduh di ponsel pintar (smartphone) Android. “Mungkin sekitar Mei mendatang, akan kami launching,” ungkapnya.

CEO Blibli.com, Kusumo Martanto

CEO Blibli.com, Kusumo Martanto

Selain itu, perseroan juga mulai menawarkan konsep pembayaran cash on delivery (COD). Konsep pembayaran seperti itu belum pernah diterapkan sebelumnya. Pembayaran tunai terlalu berisiko untuk kurir. Rekan perusahaan logistik juga tak menawarkan jasa pengiriman dengan konsep pembayaran COD. “Terakhir, yang paling penting, kami ingin mengedukasi masyarakat untuk menggunakan e-money saat belanja online. Jadi untuk COD agak susah,” katanya.

Menurutnya, masih banyak calon nasabah Blibli.com yang ingin melihat dulu barangnya sebelum membeli. Jadi, tahun ini perseroan akan mulai menerapkan mekanisme pembayaran COD. Sebelumnya, kurir juga pernah dilengkapi mobile EDC saat mengantar barang. Dengan demikian, pelanggan tinggal menggesek kartu debit maupun kredit. “Jadi tidak ada risiko untuk semuanya,” katanya.

Kusumo menjelaskan, Blibli.com berusaha menawarkan layanan berkualitas kepada para pelanggannya. Itu semu demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap para pelaku industri e-commerce. Proses edukasi terus dilakukan dengan harapan kendala trust perlahan bisa dikikis sampai habis. “Masalah trust kini sudah jauh menurun. Data soal itu memang debatable. Para pemain di bisnis ini semakin banyak, persaingan kian ketat,” ujarnya.

Salah satu tantangan terbesar di bisnis jual-beli online adalah kendala di pengiriman barang seiring karakteristik Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Perseroan dan rekan perusahaan logistik mesti mencari strategi jitu untuk mengirim barang tepat waktu. “Sejauh ini ketepatan pengiriman barang di Blibli.com adalah 97%,” tandasnya.

Blibli.com berusaha menjaga kepercayaan nasabahnya. Karenanya, perseroan memiliki mekanisme pengembalian atau penukaran barang jika kualitas barangnya tidak sesuai dengan keinginan pelanggan. Selain itu, perseroan juga menggandeng 11 bank besar untuk memudahkan konsumennya melakukan pembayaran.

“Ini bisnis yang baru. Industri baru. Tidak mudah menemukan ahli. Yang kami lakukan adalah learning by doing dengan cepat. Kami selalu berjuang meng-upgrade kemampuan dan menjaga kepercayaan pasar dengan terus memperkuat teknologi dan melakukan inovasi,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved