Memasuki tahun ke-empat di Indonesia, Dealer resmi mobil bekas premium BMW, Astra Autoprima, mengklaim pihaknya tetap menjaga kualitas produk untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Menurut Fredy Handjaja, Presiden Direktur PT Astra Autoprima, berdagang mobil bekas/used car, memang punya risiko tinggi. Tapi untuk mobil segmen premium, perusahaan tak bisa main-main untuk masalah kualitas.

Di tahun ini, perusahaan masih melihat segmen pasar mobil seken untuk tipe premium itu tak terpengaruh. Mereka punya pasar tersendiri dan memang perlakuannya beda dengan segmen mobil bekas merek non premium. Tapi perusahaan meyakini bahwa tahun ini kondisi akan membaik. “Di segmen premium seperti yang kami lakoni sekarang, itu cukup berbeda, karena bisa dibilang penjualannya cukup stabil dan cenderung meningkat. Sekitar 11-12 unit per bulan yang kami lepas,” ujar Terry Tham, Finance Team Astra Autoprima.

BMW Used Car Kian Menjaga Kualitas di Tahun ke-4

Saat ini, ia menegaskan bahwa seri 3 masih jadi favorit. Menurutnya, tipe ini cukup lengkap untuk segmentasi harga Rp400 jutaan. Tapi sudah melalui proses sertifikasi. “Mobil yang dilepas di sini, sudah melalui serangkaian uji kelayakan. Mulai dari sisi mesin, bodi, kaki-kaki, dan kelayakan dari sisi usia mobil yang tak boleh lebih dari 5 tahun,” ungkap Fredy.

Selain itu, perusahaan memberikan garansi selama setahun, layanan darurat 24 jam, dan 360° technical inspection. Teknik pengecekan pun dilakukan mulai dari airbag sampai busi untuk memastikan mobil yang kualitas yang sangat prima sesuai dengan standar BMW. Pelanggan juga dapat melakukan trade-in atau menjual mobil BMW-nya di Astra Autoprima dengan penawaran harga yang objektif serta transparan.

“Untuk mobil bekas ada dua klasifikasi pelanggan, yaitu ingin meng-upgrade dari mobil Jepang ke Eropa. Ini cukup realistis, ada mobil bekas yang masih bagus, kenapa harus beli yang baru. Harga juga ada yang murah,” tambah Terry.

Editor : Eva Martha Rahayu