Management zkumparan

BNI Menyemai Budaya Digital agar Bisnis Kian Optimal

BNI Menyemai Budaya Digital agar Bisnis Kian Optimal

Alex Denni

Alex Denni, Chief Human Capital BNI

Budaya digital ditanamkan oleh manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero). Perusahaan yang populer disebut BNI ini memberikan aneka macam pelatihan kepada pegawainya agar mereka kian mumpuni menghadapi perubahan lanskap bisnis perbankan di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) dan disrupsi digital. Strategi bisnis BNI pun mengarah ke digitalisasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau menciptakan layanan inovatif.

“Sejalan dengan hal tersebut, maka pengelolaan SDM selaras dengan corporate strategy BNI yang diberi taglineBNI Digination’,” kata Alex Denni, Chief Human Capital BNI. Perseroan menyiapkan talent yang kompeten, antara lain memiliki daya inovasi tinggi, meningkatkan kemampuan yang berkesinambungan, cepat belajar, dan berpola pikir digital. “Setiap aspek tata kelola SDM di BNI harus selaras, mendukung peluang BNI menghadapi era VUCA dan disrupsi teknologi,” Alex menambahkan.

Era VUCA, menurut Alex, adalah tantangan bagi BNI dan industri perbankan agar bisa bersaing dengan perusahaan keuangan digital (financial technology/fintech), perusahaan aplikasi, atau operator telekomunikasi yang menyediakan layanan keuangan digital. “Bagi BNI, tantangan tersebut dipandang sebagai peluang baru untuk mengembangkan kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan,” katanya. Untuk menyiasati era VUCA, salah satu program BNI adalah membangun budaya digital yang diimplementasikan di program Digital Ninja di setiap unit kerja. Jadi, BNI menugaskan pegawai tertentu yang berperan memuluskan transformasi digital di unit kerjanya. ”Pegawai itu kami sebut sebagai Digital Ninja,” ujarnya.

Cara lainnya, manajemen BNI mengurangi seribu pegawai di tahun ini dan menjaring seribu pegawai baru yang kompetensinya sesuai dengan strategi digitalisasi BNI. “Untuk memperbarui kompetensi BNI di masa mendatang dalam menghadapi perbankan yang semakin digital-based,” Alex menjelaskan. Terkait hal ini, BNI sudah berancang-ancang merestrukturisasi organisasi karyawan demi menyiasati perkembangan teknologi informasi di masa mendatang. Pekerjaan yang membutuhkan sentuhan tangan manusia di sejumlah posisi, seperti petugas layanan konsumen dan teller, diprediksi akan diganti oleh teknologi. Lantaran demikian, BNI merekrut pegawai yang mudah beradaptasi, cepat belajar, kreatif, kinerjanya apik, dan melek teknologi.

Di sisi lain, manajemen perusahaan sedang memutakhirkan sistem kerja fleksibel dan bonus untuk mengakomodasi kultur pegawai dari generasi milenial. Atau, memberikan pelatihan berdasarkan kebutuhan pegawai yang diberi tajuk “BNI Learning Wallet”, menjalankan program Flexible Benefit sejak 2016 yang memberikan fasilitas bernilai tambah sesuai dengan keinginan karyawan, mengelompokkan karyawan berprestasi di Club 46, menyiapkan 60 aplikasi pengembangan SDM, mengembangkan akademi kepemimpinan untuk menyiapkan pemimpin muda, atau menggelar Business Innovation Award untuk pegawai bank berpelat merah ini. Selain program digitalisasi internal, BNI juga mengadakan ajang BNI Hackfest yang mengapresiasi inovasi digital atau fintech buatan kreator digital muda.

Hasil berbagai program yang sudah dijalankan itu: pegawai BNI yang mengundurkan diri (voluntary turnover) pada 2016 turun menjadi 2,8% dari sebelumnya 3%. Artinya, pegawai betah berkarier di BNI. Tak hanya itu, para pencari kerja mengimpikan berkarier di BNI yang tergambar dari hasil survei Universum Global. Survei ini menyebutkan, peringkat employer branding BNI di tahun 2017 bertengger di urutan ke-13, atau naik dari urutan 20 di tahun lalu. Peningkatan ini berimbas ke peringkat BNI di sektor perbankan yang menduduki nomor satu dari posisi ketiga.

Pencapaian lainnya adalah peningkatan antusiasme pegawai BNI terhadap pekerjaannya (employee engagement) di 2016, naik menjadi 55,22% dari 46,88% pada 2014. “Lalu, produktivitas pegawai, yakni earning per employee, di tahun lalu juga meningkat 19,74% dibandingkan tahun 2015, sehingga peringkat produktivitas pegawai BNI di antara bank BUMN lainnya berada di posisi nomor satu, naik satu tingkat dari peringkat kedua di periode sebelumnya,” tutur Alex. (*)

Jurus BNI Mengelola SDM agar Melek Teknologi

BNI DiginationBusiness Innovation Award

Reportase: Sri Niken Handayani


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved