Management Strategy

Boediono: Swasta dan Pemerintah Harus Bekerja sama Atasi Masalah Bisnis

Oleh Admin
Boediono: Swasta dan Pemerintah Harus Bekerja sama Atasi Masalah Bisnis

Di tengah situasi ekonomi dunia yang belum membaik, perekonomian Indonesia terus berupaya unjuk gigi. Dampak dari luar memang terasa sampai ke dalam negeri, tetapi itu tak melunturkan semangat untuk tetap maju. Dalam acara pembukaan Trade Expo Indonesia 2013, yang berlangsung di Kemayoran, Jakarta, Rabu (16/10/2013), Wakil Presiden, Boediono, menekankan bahwa pemerintah dan pelaku bisnis sangat perlu berkerja sama dalam mengatasi berbagai masalah terkait pengembangan bisnis di Tanah Air.

“Sama-sama kita jaga ekonomi nasional kita supaya kita bisa melewati masa-masa yang tidak pasti ini secara sebaik-baiknya. Baik bagi masyarakat umum, para pelaku bisnis, bagi keuangan pemerintah,” ujar Boediono.

boediono

Selain berupaya memantapkan diri di kebijakan-kebijakan makro, pemerintah juga mau memajukan sektor-sektor riil. “Bahwa kita sama-sama bisa mengamankan ekonomi kita sebaik-baiknya dalam perubahan-perubahan global yang belum berakhir ini. Tetapi, kita juga perlu mempunyai pandangan yang sama mengenai kebijakan-kebijakan lain di luar makro, yaitu kebijakan-kebijakan yang langsung mempengaruhi kinerja bisnis kita di Tanah Air. Kebijakan-kebijakan sektoral, kebijakan-kebijakan yang menyangkut sektor riil ini sangat penting untuk sama-sama kita laksanakan dan kita sukseskan,” papar dia.

Terkait sektor riil, pemerintah mempunyai sejumlah target. Pertama, Boediono menyebutkan bahwa pemerintah memiliki keinginan yang kuat untuk menurunkan biaya logistik. Biaya ini sangat menentukan daya saing Indonesia. Kalau biaya logistik murah, ekspor nasional pun bisa bersaing. “Tetapi ini juga sebagai pertahanan di dalam. Karena dengan logistik di dalam negeri yang murah, itu merupakan benteng pertahanan bagi banjirnya impor yang berlebihan,” lanjutnya.

Untuk bisa menurunkan biaya logistik, pemerintah mengklaim sudah melakukan banyak hal, seperti pembangunan pelabuhan, infrastruktur kereta api, dan jalan. Terkait pelabuhan, sejumlah inisiatif telah dilaksanakan. Proyek yang cukup besar yang sedang berjalan adalah pengembangan pelabuhan di Tanjung Priok oleh Pelindo II. “InsyaAllah dalam dua tahun ke depan ini sudah ada hasil-hasil yang nyata. Dan pelabuhan-pelabuhan yang lain di Indonesia Timur, saya sudah minta sekali Menteri Perhubungan untuk memberikan perhatian pembangunan pelabuhan-pelabuhan di sana.”

Mengenai kereta api, Boediono mengutarakan, pembangunan jalur ganda (double track) rel kereta api yang melintasi pantai utara Jawa ditargetkan rampung tahun depan. Bila itu terwujud tentu akan mengurangi beban jalan raya.

Pengembangan bandara pun tak kalah menarik. Beberapa waktu terakhir, masyarakat Indonesia telah mempunyai bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, yang menggantikan bandara Polonia. Bandara Ngurah Rai pun telah dipercantik. Sedangkan, bandara Soekarno-Hatta yang berada dekat dengan ibukota Indonesia sedang dalam proses pembangunan. Pembangunan pun, kata dia, juga terjadi di sejumlah bandara lainnya. “Ini sedang berjalan, dan nantinya diharapkan bisa menurunkan biaya bisnis,” tutur dia.

“Kemudian listrik sedang kami garap. Beberapa yang cukup besar yang kami coba hilangkan bottleneck-nya, yang sangat besar itu adalah di Jawa Tengah, di Batang, sebesar 2 x 1.000 MW. Ini memang ada masalah-masalah di lapangan yang segera bisa kami atasi, insyaAllah. Ini akan selesai dalam beberapa tahun ke depan. Ini adalah upaya untuk menurunkan biaya.”

Jadi, hal yang pertama, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur yang menurunkan biaya logistik. Kedua adalah komitmen pemerintah di bidang penyederhanaan regulasi. Wakil Presiden menyebutkan, “Ini masih banyak sekali yang belum selesai baik pada tingkat pusat dan tingkat daerah. Oleh sebab itu, pemerintah akan terus melakukan penyederhanaan regulasi bersama-sama dengan pemda, pelaku bisnis, dan masyarakat.” trade expo indonesia 2 “Terakhir masalah marketing, di dunia yang berubah dengan cepat ini, sebagai eksportir, Anda dan kita semua perlu sangat jeli mencari celah-celah pasar mana yang tumbuh cepat, mana yang tidak cepat atau menurun, mana yang baru yang sebelumnya belum dimasuki. Kegesitan inilah yang kita perlukan bersama-sama baik pelaku bisnis, eksportir, dan bersama-sama dengan fasilitasi dari pemerintah,” pungkasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved