Management Trends zkumparan

Bos LSPR: 5 Hal yang Mesti Dilakukan Praktisi PR

Bos LSPR: 5 Hal yang Mesti Dilakukan Praktisi PR
(kanan) Prita Kemal Gani, Direktur Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR (Foto: ist)

Prita Kemal Gani, Direktur Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR mengungkapkan ada lima hal yang harus dilakukan seorang profesional Public Relation (PR) terutama sejak pola komunikasi kehumasan berubah akibat pandemi.

Pertama, disiplin dan konsisten. Walaupun pekerjaan PR telah banyak terbantu dengan teknologi dan kesempatan WFH, PR harus tetap menghasilkan pekerjaan yang unggul, tepat waktu, dan memuaskan.

Kedua, untuk bisa bertahan menjadi humas profesional, maka para praktisi PR harus selalu kreatif dan inovatif dengan cara banyak membaca dan mendengar. “Profesional PR juga harus selalu melakukan riset dan melatih diri untuk menganalisis hasil riset tersebut untuk merancang program PR,” ujar Prita.

Ketiga, PR harus menguasai ilmu bergaul (relationship skill) agar mudah berbaur dan bersosialisasi di masyarakat.

Keempat, PR harus menguasai Bahasa Inggris, terus belajar teknologi, beradaptasi dengan teknologi maupun perangkatnya, serta dapat memanfaatkan data.

Kelima, profesional PR juga harus menjadi anggota kehumasan dari berbagai organisasi di dunia, sehingga mempunyai jejaring yang luas.

Prita juga menegaskan betapa pentingnya kehumasan atau public relations dalam hubungan antarnegara. Salah satunya fungsi kehumasan dalam perhelatan G20 yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun 2022. Sebagai rangkaian acara tersebut, tentunya akan ada banyak event, forum, serta diskusi yang berkaitan dengan pembahasan G20.

“Peran humas terkait event-event tersebut adalah diseminasi informasi. Tentu saja ini akan menjadi tugas humas Indonesia. Selain G20, Indonesia juga memegang peran penting di COP26, ASEAN, UN, PBB, SDG. Dengan demikian, Humas Indonesia juga sangat berperan dalam dunia international,” papar Prita.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved