Management Strategy

Bramanta Wijaya Fokus Garap Pasar Wedding Dress

Bramanta Wijaya Fokus Garap Pasar Wedding Dress

Kecintaanya pada dunia gambar, membawa Bramanta Wijaya menjadi seorang perancang busana. Sejak kecil, ia sudah mulai mencintai dunia seni dengan mulai menggambar menggunakan pensil dan kertas. Pria kelahiran Semarang, 23 November 1986 ini pun memutuskan untuk mengejar cita-citanya.

fotodiri-bramanta

Untuk mewujudkan impiannya, dia rela meninggalkan bangku pendidikan di Universitas Persada Indonesia YAI, saat tengah menekuni Ilmu Komunikasi jurusan Periklanan. Bramanta pun memutuskan untuk belajar secara otodidak, mulai dari membuat pola hingga menjahit. Menurutnya, memasuki dunia bisnis fesyen membutuhkan banyak keterampilan, tidak hanya mampu menggambar sketsa.

Debut pertamanya di bidang fesyen dilakoni dengan menghasilkan rancangan pakaian, tapi pelanggan pertamanya masih anggota keluarganya sendiri. Pada 2011 ia mulai serius menapaki tangga karier sebagai perancang busana profesional. Ia menandainya dengan meluncurkan label “Bramanta Wijya Sposa” dan menampilkan 18 wedding gown di Mahkota Grand Wedding Expo.

Seiring berjalannya waktu, Bramanta lebih memfokuskan diri pada dunia wedding dress. “Saat ini sebenarnya sedang tren pakaian ready to wear, tapi saya ingin tetap menjadi diri saya sendiri dengan membawakan wedding dress, karena saya merasa kekuatan saya ada di sana,” ujarnya saat press confrence Ephipany di JFW 2016 lalu. Ephypani sendiri merupakan, peragaan busana Bramantaa dengan kedua temannya sesama desainer.

Ia pun secara konsisten mulai menunjukan eksistensinya dengan meluncurkan berbagai koleksi pakaian bertemakan wedding gown dan evening wear pada tahun 2012. Ia pun berkesempatan untuk mendandani Maria Selena, Putri Indonesia 2011 di Pemilihan Puteri Indonesia Jawa Tengah 2012.

Ia pun kembali mendandani Maria di preliminary evening gown competition miss universe 2012.Karirnya pun terus menanjak, ia bergabung dengan APPMI Jateng dan mulai melebarkan sayapnya ke ready to wear deluxe. Pada tahun 2013 ia berkesempatan untuk mendandani Olivis Culpo, Miss Universe 2012.

Bagi pria pecinta musik, film, dan pertunjukan ini, permainan cutting dan hitungan yang presisi menjadi ciri khasnya. Ia mampu menggabungkan potongan busana era 30 an dengan pakaian masa kini. Tak heran bila kariernya pun mulai menanjak dengan menjadi supporting dress untuk Hi-Lo Green Ambassador Award di 2014 dan menjadi dressing host untuk sebuah acara televisi swasta.

Guna meluaskan pemasaran produk, Wong Jowo ini mulai mengikuti berbagai kegiatan fashion week untuk semakin berbagai skala. Sebut saha Bazaar Wedding Exhibition, Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week dan masih banyak lagi. Ia pun sudah memiliki ksempatan untuk mendandani selebriti nasional.

Bagaimana perkembangan bisnis fesyen Bramanta sekarang? Perjuangannya tidak berhenti sampai di sini. Dia tidak lekas puas dengan pencapaian sekarang. Kelak, dia berjanji akan terus maju tanpa harus menyerah untuk menancapkan namanya sebagai salah satu desainer ternama di Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved