Management Editor's Choice Strategy

BRI, Raja Mikro yang Masuk ke Retail dan Consumer Banking

BRI, Raja Mikro yang Masuk ke Retail dan Consumer Banking

Bank BRI merupakan bank pencetak laba terbesar di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir. Selama ini, BRI dikenal sebagai jagoan micro banking, karena sekitar 80% kreditnya disalurkan ke sektor mikro. Belakangan, BRI juga menggarap Retail dan Consumer Banking, yang selama ini banyak digarap oleh bank-bank asing.

Apa saja yang dilakukan Bank BRI untuk masuk ke bisnis ritel dan consumer itu? A. Toni Soetirto, Managing Director BRI, memaparkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online:

Toni Soetirto, Managing Director BRI

Toni Soetirto, Managing Director BRI

Bagaimana cerita Anda bergabung dengan BRI?

Karier profesional saya dimulai di Astra International, yakni di salah satu anak perusahaannya Astra Graphia selama 2,5 tahun. Setelah itu, saya mengikuti Officer Development Program di Bank Duta. Kemudian saya bekerja di Bank Bukopin, disana saya menjabat di posisi manajerial selama 7 tahun yaitu sebagai Director Risk Management and Compliance selama 3 tahun, lalu terakhir sebagai Director Commercial selama 4 tahun.

Bagaimana kondisi BRI waktu itu?

Pada 9 tahun lalu, kondisi perusahaan dari sisi aset, kredit, DPK, dan laba sudah cukup baik, dan saat ini kami mencoba untuk mempertahankan dan terus berusaha meningkatkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik dan signifikan.

Sebagai seorang profesional, masalah utama apa yang dulu ada diperusahaan?

Kami menyebut hal itu bukan sebagai sebuah “masalah” tetapi adalah sebuah “opportunity” yang sangat bisa dikembangkan. BRI adalah sebuah brand yang sangat spesifik di mana banyak orang bilang bahwa kami adalah “The King of Micro Banking” yang menguasai pangsa pasar di Indonesia. Dari situ kami melihat bahwa ada opportunity khususnya di kota besar untuk masuk ke bisnis ritel dan consumer. Kenapa demikian? Karena pada saat itu banyak bank-bank nasional swasta yang dimiliki oleh asing sudah terlebih dahulu masuk ke pasar retail & consumer banking.

Tony (tegak)

Bagaimana Anda melihat opportunity itu?

Kami awalnya melihat ada opportunity di 14 kota besar untuk meraih dana masyarakat, kemudian berdasarkan hal tersebut kami mulai mengembangkan produk, fitur, serta layanan secara bertahap. Kami juga menyempurnakan tampilan kantor baik secara eksterior maupun interior, lalu kami juga menyempurnakan IT sehingga sejak Q3 2008 kami dapat mengkoneksikan seluruh outlet kami di Indonesia mulai dari teras, unit, kantor kas, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang, Kantor Wilayah, dan Kantor Pusat secara real time online.

Kami juga mengembangkan E-Channel dengan menambah jumlah ATM, kemudian pengembangan produk EDC (mini ATM), Mobile Banking & Internet Banking, serta kami juga menyempurnakan fitur-fitur di E-Channel tersebut yang disesuaikan dengan consumer centric (orientasi kebutuhan konsumen). Tidak berhenti sampai dengan di situ, kami juga mengembangkan E-Money berupa kartu prepaid Brizzi (card based) & T-Bank (server based), kami juga masuk ke dalam sistem pembayaran seperti E-Commerce untuk individual market, serta E-Tax & Cash Management System untuk institutional market.

Berarti banyak sekali PR-nya ya?

Saya tidak bilang itu sebuah “PR”, tapi itu adalah opportunity yang sangat memungkinkan untuk digarap, apalagi Bank BRI dikenal sebagai bank legend di mana produk kami salah satunya Simpedes & Kupedes merupakan produk yang sangat tersohor hingga ke pelosok negeri. Sehingga BRI punya potensi untuk masuk dan berkompetisi langsung dengan bank-bank “asing” yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam pasar retail & consumer.

Apa ambisi Anda waktu itu?

Saya tidak punya ambisi khusus, buat saya bekerja harus dengan niat baik, amanah dan profesional. Intinya saya mengerjakan yang bisa bermanfaat bagi banyak orang, nasabah, perusahaan dan stake holder.

Apa tanggung jawab inti Anda?

Meningkatkan dana pihak ketiga (Tabungan, Giro, Deposito), meningkatkan fee based income baik dari conventional channel & electronic channel, serta menyempurnakan branding & awarness produk. Singkatnya tiga hal yaitu perluasan, pengembangan, dan penyempurnaan : produk, channel, service.

Ada berapa divisi di bawah komando Anda?

Ada 6 divisi : wealth management, mass banking, electronic banking, kredit card, kredit consumer, dan marketing communication.

Sepertinya ada pergeseran awareness dari Bank “Rakyat” ke Bank “Modern” atau Kota. Apakah itu sebagai salah satu strategi?

Itu kan persepsi orang-orang, kami hingga saat ini terus memperluas dan mengembangkan tiga poin tadi yang sebelumnya sudah disebutkan yaitu : produk, channel, dan service.

Kami ingin dikenal sebagai bank milik sendiri (Indonesia-red) yang melayani semua rakyat Indonesia dengan sama baiknya dari desa hingga kota.

Apa fokus BRI saat ini?

Kami masih fokus di segmen mikro di mana saat ini 80% loan kami diberikan kepada segmen mikro. Tahun 2015 Indonesia akan menghadapi isu Masyarakat E.ekonomi ASEAN, belum lagi potensi serta dorongan pemerintah kepada perbankan nasional untuk memberikan pelayanan “branchless banking” kepada masyarakat yang “unreachable” dengan harapan ke depan akan membentuk masyarakat yang “cashless society”. Fokus kami dalam menghadapi isu strategis tersebut adalah mencoba untuk melakukan edukasi e-banking product kepada seluruh segmen pasar BRI sekaligus secara konsisten mengembangkan produk-produk e-banking yang baik dan andal.

Kalau boleh mengklaim, terobosan apa yang Anda buat dalam kurun 2-3 tahun terakhir?

Retail & Consumer banking masa depan adalah “Transactional Banking Service”, maka dari itu arah strategi pemasaran pun pada akhirnya dipengaruhi oleh life style changing dari existing dan potential customer Bank BRI yang ada saat ini. Data awal 2014 menyebutkan bahwa penetrasi handpohone di Indonesia saat ini sudah 112% karena meningkatnya masyarakat Indonesia di segmen “middle class” artinya hampir mayoritas masyarakat Indonesia sudah bersinggungan dengan teknologi dan ini adalah peluang yang baik bagi BRI untuk bisa masuk di dalamnya, belum lagi teknologi ini juga dekat dengan anak muda; sehingga saya mencoba melakukan pengembangan produk-produk E-Banking serta merejuvenasi produk-produk dan layanan yang ada di Bank BRI agar bisa menangkap semua peluang tersebut.

Contohnya?

* Pengembangan e-banking dan e-channel.

a. E-banking meliputi : mobile banking, internet banking, e-commerce, mocash, Brizzi.

b. Branchless banking : Tbank, Brilink.

d. Lainnya : priority lounge, airport lounge, hybrid lounge

* Penetrasi segmen muda, contohnya :

– BRI Junio  menggunakan karakter Tom & Jerry serta Superman untuk design kartunya, banyak terdapat promo merchant untuk anak-anak

– Britama Man of Steel  menggunakan karakter Man of Steel (Superman) yang didesain dinamis khusus untuk anak muda

– e-commerce  sistem pembayaran online yang praktis dan aman

– Kartu Kredit BRI Touch  kartu kredit khusus yang diciptakan dengan value anak muda yang dinamis

– social & digital media : corporate website (www.bri.co.id), twitter (@BANKBRI_ID, @promo_BRI, @kontakBRI), Facebook (BANK BRI Official), Youtube (Bank BRI Channel)

– Rubrik Teras BRI, selective media campaign to youth

– JRBL, DBL  event basket nasional untuk anak usia sekolah SMP (JRBL) & SMA (DBL)

– Britama Creativeprenuer  event untuk para entrepreneur muda

– Junio Cycle Fest  event olahraga bersepeda santai untuk anak-anak dan keluarga

– Sunday Fest  event bazar kuliner, life music performance, dan spor yang dikemas dalam satu acara setiap bulan sekali dengan memanfaatkan acara car free day di hari Minggu

* Untuk diluar negeri kami memiliki cabang di Hong Kong dan di New York.

Dari mana saja Anda menimba ilmu?

Belajar dari pengalaman, baca buku, dan jaringan.

Apa yang membuat Anda tertarik menjadi marketer?

Saya senang jualan dan ketemu orang. Kalau temannya banyak, pasti ada value added.

Bagaimana Anda menilai kompetisi di industri perbankan yang semakin sengit?

Kompetisi adalah hal yang wajar di dalam sebuah industri, yang jelas strategi kami adalah berusaha untuk selalu “one step ahead” dibandingkan kompetitor, itu bisa diartikan sebagai persiapan yang lebih baik dari segi SDM, IT, produk & service.

Bagaimana strategi bersaing dengan merek lain?

Product banking masa depan adalah produk yang harus memenuhi

tuntutan gaya hidup masa kini dan yang akan datang. Tuntutan utamanya adalah “kelengkapan”, “kecepatan” dan “pelayanan”, unsur-unsur inilah yang pada akhirnya adalah membangun sebuah brand loyalty di benak customer sehingga strategi kami adalah berusaha memenuhi tuntutan tersebut bahkan melampaui ekspektasi pasar.

Apa suka duka menjabat sebagai managing director?

Sukanya adalah kalau produk yang kami ciptakan laku dan bermanfaat serta meningkatkan fee based income. Dukanya ketika kami belum mampu memenuhi kebutuhan serta ekspektasi nasabah.

Apa ekspektasi utama dari pemegang saham ke Anda?

Meningkatkan nilai tambah kepada seluruh stakeholders BRI, dengan menjaga pertumbuhan bisnis BRI secara berkelanjutan, yang dapat terlihat dari meningkatnya market cap serta terjaganya return BRI yang senantiasa berada di atas rata-rata industri. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved