PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan Bank Simpanan Nasional Malaysia sepakat untuk bersama-sama mengembangkan layanan remittance atau pengiriman uang khusus bagi para TKI (tenaga kerja Indonesia).

“Kami menjadi perlu untuk menggandeng Bank Simpanan Nasional Malaysia guna memfasilitasi layanan remittance khusus bagi para TKI yang bekerja di Malaysia,” kata Direktur Utama BTN, Maryono.

Menurut mantan Dirut Bank Mutiara ini, kontribusi TKI terhadap devisa negara sangat besar, untuk itu perlu adanya layanan perbankan yang benar-benar siap untuk melayani kebutuhan mereka. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) setidaknya terdapat sekitar 6,5 juta TKI yang bekerja di luar negeri dan tersebar di 142 negara. Dari jumlah TKI tersebut, jumlah paling banyak bekerja di Malaysia dengan jumlah TKI sekitar 2 juta orang.

Jumlah devisa yang disumbangkan kepada negara dari TKI yang bekerja di luar negeri tersebut berdasarkan data BNP2TKI tahun 2012 mencapai sekitar Rp 6,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 66,6 triliun.

Bisnis remittance ini diakui Maryono luar biasa memberikan peluang bagi perbankan untuk menambah pendapatan usaha dari fee based income. “Secara bisnis ini juga memberikan peluang dalam pendapatan fee based income perbankan dan kami berharap akan mendapatkannya,” ujar Maryono.

BTN sendiri menargetkan pendapatan nonbunga (fee based income) pada akhir 2013 tumbuh menjadi 15% dari total pendapatan atau sebesar Rp 677 miliar dibandingkan pertumbuhan pada akhir 2012 sebesar enam persen dari total pendapatan atau Rp500 miliar. Fee based income yang berhasil dicapai oleh BTN hingga Mei 2013 sebesar Rp 325 miliar.

“Fee based income BTN masih rendah. Kami berharap fee based bisa tumbuh dari 6% menjadi 15%,” katanya.

Salah satu upaya untuk menyerap pendapatan nonbunga yakni melalui kerja sama dengan Bank Simpanan Nasional Malaysia dalam mengembangkan layanan remittance. BTN juga tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dalam mengembangkan layanan remittance dengan bank negara lain selain Malaysia seperti Bank of China, Meksiko, Jerman. (EVA)