Management Strategy

BTN Fokus Rumah Kelas Menengah-Bawah

BTN Fokus Rumah Kelas Menengah-Bawah

Jelang pergantian tahun, pelaku bisnis berharap kondisi bisnis 2016, akan lebih baik dibanding tahun 2015. Salah satunya sektor properti yang diharapakan bisa mendongkrak sektor lain.

Diakui Maryono Direktur Utama BTN, tahun 2016 pihaknya optimis kinerja BTN akan lebih baik. Sebab tahun 2015 dengan kondisi ekonomi yang tidak kondusif telah membuat ketidakseimbangan antara supply dan demand di bidang kebutuhan rumah yang terus tumbuh di dalam negeri.

Tahun depan prospek penyaluran kredit untuk properti cukup baik, terutama bagi BTN, karena BTN pada pembiayaan rumah pertama dan kelas menengah bawah. Karena untuk segmen ini BTN miliki nasabah potensial sebanyak 1,5 juta yang belum tergarap terkait kredit pemilikan rumah (KPR).

Ilustrasi rumah sederhana

Ilustrasi rumah sederhana

“Kebutuhannya ada, tergantung dari pihak developer saja,” katanya.

Pada tahun 2015, penyaluran kredit BTN dapat naik sekitar kisaran 18-19%, sedangkan tahun ini diharapkan meningkat dan menjadi sekitar 19-21%. Tahun 2016, diharapkan dapat mendukung pembangunan kisaran 600-700 unit rumah, dari 441 ribu yang ditargetkan.

Apalagi program sejuta rumah, telah menjadi motor penggerak kebutuhan rumah menjadi lebih tinggi. Sebab masyarakat diberikan kesempatan oleh pemerintah melalui program ini untuk memiliki rumah dengan cara mudah, cepat dan murah.

Hingga September 2015, BTN telah membiayai kredit sekitar Rp145 trilyun dan telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3,5 juta keluarga di Indonesia. Jika rata-rata satu rumah diisi oleh 4 orang, maka kredit dari Bank BTN itu sudah dinikmati oleh sekitar 14.000.000 lebih keluarga.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved