Management Trends

Cara Bank DBS Kembalikan Produktivitas Karyawan

Foto: Steve Buissinne/Pixabay

Pemerintah secara bertahap telah membuka aktivitas ekonomi di tengah bergejolaknya pandemi COVID-19. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sejumlah perusahaan di DKI Jakarta mulai kembali bergeliat dengan ketetapan kantor boleh beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% dari total seluruh karyawan.

Tentunya, kondisi tempat bekerja saat kenormalan baru berbeda dengan sebelum pandemi mewabah nyaris di seluruh dunia. Kenormalan baru telah memaksa perusahaan untuk mengubah tatanan, termasuk di dalamnya yang berkaitan dengan kebijakan terkait employee, tools, dan structure.

Direktur HR DBS Indonesia, Satia Indrarini menjelaskan bahwa safety and health ada dua hal yang harus diperhatikan di tempat kerja saat kenormalan baru. Pengetahuan karyawan terhadap kesehatan perlu ditingkatkan. Bersamaan dengan itu, digitalisasi dan upskilling karyawan juga harus dilakukan.

Perbankan sebagai sektor yang diizinkan beroperasi, sebut Satia dalam Webinar pada (11/6/2020), harus mengadopsi best practice guna menjaga keamanan dan kenyamanan karyawan. Untuk itu, secara bertahap sembari mengembalikan 50% karyawan ke kantor, pihaknya melakukan mapping.

Mapping tersebut mencakup empat hal yaitu risiko, customer service, revenue, dan produktivitas. Hasil dari mapping tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan bidang-bidang mana saja yang harus kembali ke kantor dan mana yang masih bisa dikerjakan dengan system work from home.

“Kami memetakan apakah ada risiko yang ditanggung karyawan ketika kembali bekerja. Contohnya dealer dan customer service yang harus ada di bank, itu kami perhatikan bagaimana risikonya,” jelasnya.

Potential revenue juga tidak luput dari mapping. Revenue generator harus didesain sedemikian rupa untuk beradaptasi dengan tatanan kenormalan baru. Sementara produktivitas, Satia menyebut, bank harus mengkaji berapa banyak staff yang harus kembali ke kantor dan berapa banyak yang bisa bekerja di rumah.

Selain itu, kesiapan dari fasilitas gedung kantor juga diperhatikan, sama pentingnya dengan wellness program yang dicanangkan DBS untuk para karyawan.

“Kami punya program TOGETHER, yaitu talk, organize, grow, expand, trust, huddle, empathy, dan resources. Semua ini berintegrasi untuk menjaga produktivitas karyawan, terutama di perbankan karena kami menjual produk,” tambah wanita yang telah menjadi Direktur HR selama 15 tahun.

Ia pun menyebut, sejauh ini perusahaan tidak melakukan layoff. “Karena tidak ada layoff, kita harus kerja bersama dalam keadaan ini,” kata dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved