Management

Cara Primayudha Yakinkan Pasar Ekspor

Cara Primayudha Yakinkan Pasar Ekspor

PT Primayudha Mandirijaya terus berupaya melakukan inovasi produk untuk meyakinkan pasar ekspor. Upaya tersebut juga telah sukses membuat produk tekstil Primayudha mampu memenuhi standar ritel Zara, H&M, Marks&Spencer, Uniqlo, Massimo Dutti, dan Tommy Hilfiger. Saat ini,Primayudha telah mengekspor produknya ke 28 negara di dunia, dengan pasar utama Pakistan, Jepang, Korea Utara, Portugal, Cina, Kolombia, Brazil, Banglades, Taiwan, Italia, Maroko, Mesir, Polandia, dan Amerika Serikat (AS).

Abhay Agarwal, Director PT Primayudha Mandirijaya, menuturkan, perseroan telah memproduksi beberapa produk tekstil khusus, seperti 100% viscose seme dull, 100% combed cotton slub, 100% tencel, 100% viscose slub, cotton blended, 100% polyester, dan polyester blended.

Abhay Agarwal, Director PT Bitratex Industries (kiri).

Abhay Agarwal, Director PT Bitratex Industries (kiri).

“Kami selalu bereksplorasi dalam mencari pasar baru untuk ekspor dan memberi nilai tambah ke dalam produk-produk kami. Produk kami berorientasi kepada fesyen dan kami sudah bisa memenuhi standar kualitas ritel besar. Dalam hal inovasi produk, kami terus bereksperimen dalam memproduksi variasi yarn,” ungkap Abhay Agarwal.

Pasar Primayudha secara rinci adalah Asia Pasifik 44,11%, Eropa 10,86%, Amerika Selatan 7,30%, Afrika 3,66%, Amerika Utara 1,11%, dan untuk pasar domestik 34,01%. Ekspor perusahaan pada 2013 mencapai 19,44 juta ton senilai US$ 59,69 juta, pada 2014 sebesar 18,75 juta ton senilai US$ 52,74 juta, dan pada 2015 mengekspor 19,40 juta ton senilai US$ 47,48 juta.

“Kami memperkenalkan produk baru hasil inovasi di pasar baru. Hal ini pula yang membuat kami kini menjadi ekportir yarn terbesar ke Pakistan, Kolombia, dan Polandia. Kami juga berhasil masuk ke pasar Jepang, saat ini porsi ekspor ke Jepang sekitar 10%,” ujar dia.

Dalam berinovasi, kata dia, teknologi merupakan salah satu kekuatan Primayudha. Semua alat sebagian besar dari Jerman, Swiss, dan Jepang. Primayudha juga menggunakan laboratorium untuk memantau kualitas dari bahan baku hingga produk jadi.

“Saat ini, kami mengimbangi upaya itu dengan pengehematan energi. Kami terus berinvestasi untuk mengurangi energi dengan penggunaan vortex spinning. Di dalam pabrik, penggunaan lampu TL diganti dengan lampu LED. Kemudian dipasang juga kompresor sentrifugal dan kompresor tipe VSD yang didesain untuk pengurangan pemakaian energi,” jelas dia.

PT Primayudha Mandirijaya satu grup dengan PT Bitratex. Pemilik PT Bitratex membeli perusahaan itu pada 2008. Primayudha bergerak di bidang industri teksil, 75% produk yang dihasilkannya berupa benang dengan spesifikasi ring spun, jet spun, viscose, tencel, poliester, combed cotton, dan mvs yarns. Pabrik Primayudha berada di Boyolali, Jawa Tengah, dengan luas areal 22 hektare (ha). Kapasitas produksi pabrik adalah 140.736 spindles yang terdiri atas 61.244 spindles, 2.520 jet spun drums, dan 2.688 mvs yarns drums. (Reportase: Maria Hudaibyah Azzahra)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved