Management Editor's Choice Strategy

Jurus Trakindo Mengelola Rantai Pasokan

Jurus Trakindo Mengelola Rantai Pasokan

PT Trakindo Utama (Trakindo), agen tunggal pemegang merek dan distributor alat-alat berat dan mesin Caterpillar, menerapkan manajemen rantai pasokan (supply chain) terpadu untuk mempercepat pengiriman alat-alat berat, mesin, suku cadang dan layanan purna jual kepada konsumennya. Sistem supply chain terpadu yang diterapkan sejak tahun 2010 ini bertujuan mengoptimalkan kegiatan operasional konsumennya Trakindo.

Roni Setyawan, Chief Supply Chain Officer Trakindo, mengatakan pihaknya mampu memenuhi pengiriman produk ke konsumen sesuai jadwal (on time infull) dengan persentase sebesar 95%. “Sejak lima tahun lalu kami melakukan program transformasi dengan melaksanakan manajemen supply chain terpadu yang berhasil meningkatkan persentase on time infull secara bertahap hingga level 95%,” kata Roni di Gedung TMT I, Jakarta, Rabu (25/3/2015). Level seperti demikian, klaim Roni, menunjukkan tingkat keberhasilan sistem rantai pasokan yang dibangun perusahaanya.

Ali R. Alhabsyi, Director & COO Ali R. Alhabsyi, Director & Chief Operating Officer, PT Trakindo Utama dan Roni Setyawan, Chief Supply Chain Officer, PT Trakindo Utama (Kiri) dan Roni Setyawan, Chief Supply Chain Officer (Kanan). (Foto : Istimewa).

Ali R. Alhabsyi, Dirktur & COO PT Trakindo Utama (Kiri) dan Roni Setyawan, Chief Supply Chain Officer (Kanan). (Foto : Istimewa).

Roni menjelaskan, pada tahapan awal pelaksanaannya pihaknya mengalami berbagai kendala dalam membangun kapabilitas dan sistem terpadu untuk mengoneksikan unit kerja di Trakindo. Kini, Trakindo sudah bisa mengentaskan berbagai hambatan dalam menerapkan sistem tersebut. Imbasnya Trakindo bisa memangkas biaya operasional dalam rantai pasokan. Namun, Roni enggan menyebutkan persentasenya. Roni juga menyebutkan pihaknya meniadakan biaya-biaya yang tidak dibutuhkan di manajemen supply chain terpadu tersebut. “Sistem ini membuat inventory carrying cost jadi lebih efisien,” ucapnya. Perputaran barang (invetory turnover) di gudang juga bisa lebih cepat sehingga memangkas biaya.

Lebih lanjut, ia mengatakan tata kelola rantai pasokan Trakindo diimpelementasikan dari hulu hingga hilir. Cara pengelolaanya dilakukan melalui integrated planning, sourcing & procurement, warehousing serta distribusi. Untuk memuluskan sistem rantai pasokan, Trakindo menyinergikan divisi penjualan, distribusi, logistik, SDM hingga sistem teknologi informasi.

Roni menuturkan, tujuan sistem yang dibangun perusahaanya itu merupakan respon perusahaanya terhadap dinamika bisnis di industri alat-alat berat. “Visi 2015 Trakindo adalah menjadi perusahaan yang bisnisnya tumbuh dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif,” katanya. Lantaran demikian, sistem rantai pasokan terpadu dari perusahaan yang berdiri pada 1970 ini bisa menekan biaya operasional dan memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Roni menyebutkan manajemen supply chain ini memberikan manfaat yang optimal bagi pelanggannya. Melalui strategi distribusi, menurut Roni, Trakindo menyediakan transportasinya, penyimpanan dan handling machine, mesin, serta suku cadang yang diinginkan pengguna alat-alat berat dan mesin Caterpillar. “Biayanya efisien,” imbuhnya.

Jaringan Distribusi

Untuk pendistribusian suku cadang, perusahaan memiliki jaringan penghubung (hub) untuk menyalurkan suku cadang dengan efektif. Jumlah hub-nya tersebar di Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Samarinda, dan Banjarmasin. Menurut Roni, sebelum mengaktivasi sistem tersebut, jumlah hub-nya masih sedikit dan pelayanannya terbatas. “Jadi, kami lebih siap menghadapi persaingan market dengan manajemen supply chain yang kami rancang itu,” paparnya.

Ali R. Alhabsyi, Direktur & COO Trakindo, menambahkan, pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang bisa meningkatkan daya saing konsumennya, salah satunya dengan melakukan manajemen cabang berbasis sistem wilayah. Cabang Trakindo terbagi dalam tujuh area yaitu Sumatera, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur & Kalimantan Utara, Jawa, Batu Hijau, Indonesia Timur (Sulawesi), dan Temabagapura (Papua).

Sistem area ini akan memudahkan distribusi alat dan jasa kepada pengguna alat-alat berat dan mesin Caterpillar. Pengembangan sistem jaringan distribusi juga lebih cepat dan efisien melayani kebutuhan konsumen

Ali mengatakan menyediakan alat-alat berat dan mesin Caterpillar yang telah digunakan pelaku usaha di sektor pertambangan, konstruksi, kehutanan, minyak dan gas, agrobisnis, kelautan dan pembangkit listrik. “Jumlah produknya lebih dari 300 model dalam berbagai kategori produk, mulai alat berat berukuran berbobot kecil hingga paling besar se-dunia dengan daya tampung 400 ton,” ucap Ali. Caterpillar model off highway truck seri 797 disebut-sebut sebagai alat berat dengan daya tampung terbesar di dunia karena kapasitasnya mencapai 400 ton. “Alat berat ini sudah difungsikan Freeport di Papua,” tambahnya.

Selain itu, Trakindo menyediakan lebih dari 130.000 suku cadang. “Parts dan komponen adalah salah satu aspek yang paling penting bagi bisnis kami,” katanya. Suku cadang ini bisa diperoleh di 60 cabang Trakindo. Untuk memperkuat pertumbuhan bisnisnya, Trakindo menawarkan peremajaan komponen (components rebuild centers) dan mesin (machine rebuild centers) di Samarinda, Balikpapan, dan Tembagapura. “Peremajaan akan diberi sertifikasi dan garansinya mulai dari nol lagi,” tukasnya.Untuk penjualan, Ali mengatakan Trakindo menargetkan penjualan alat-alat berat sebanyak 2.500 unit. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved