Apa yang selalu diinginkan oleh setiap anak muda bila ingin memulai sebuah bisnis? Salah satunya adalah tempat kerja. Namun, untuk menempati sebuah perkantoran sewa, diperlukan dana yang lumayan besar. Padahal dana pebisnis UKM dan start up masih dibutuhkan untuk mengembangkan ide dan mencari target pasar. Sehingga mereka membutuhkan ruang kerja yang memadai seperti akses internet kencang, perpustakaan, sarana untuk saling mengenal dengan pebisnis lainnya, acara seminar dan pelatihan yang dapat mengakrabkan jejaring dan wawasan bisnis.

Spica Runway, Kompetisi Start up yang diadakan di Estubizi Business Center, Wolter Mongonsidi, Kebayoran

Melihat kebutuhan tersebut, terdapat Estubizi Business Center. Sebagai co working space yang telah berkiprah selama 7 tahun, Estubizi ingin membantu UKM, freelancer, dan start up untuk dapat memulai aktivitas bisnis. Sekitar 10 ribu UKM dan start up akan didukung oleh Eztubizi hingga tahun 2019. Untuk itu Estubizi bekerja sama dengan notaris, konsultan pajak dan akunting, konsultan manajemen dan bisnis, percetakan digital, jasa ojek online, jasa tiket online dan perbankan.

“Bisnis orang muda harus diawali dengan membangun jejaring pertemanan. Sekarang tidak bisa lagi kita hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri. Kini jamannya MEA, kita harus berkolaborasi secara kreatif dengan sesama UKM dan start up Indonesia agar kita mampu bersaing,” Benyamin Ruslan Naba, Chief Entrepreneur Officer PT Simaeru Indonesia Raya, perusahaan pengelola Estubizi Business Center dan Estubizi Co working Space.

Sebagai ruang kerja bersama, Estubizi menyediakan ruang kantor privat, virtual office, ruang rapat, ruang seminar dan pelatihan untuk 100 orang, serta 100 kursi dan meja yang terdapat di lantai rooftop. Co working space yang terus tumbuh ini, banyak diminati oleh para penulis, trainer, konsultan, freelancer, blogger, pengembang aplikasi, game creator, hingga pebisnis wanita dan pensiunan.

“Dalam pemilihan lokasi, kami memperhatikan sarana pendukung bisnis seperti pusat fotokopi, percetakan digital, pusat kuliner,pasar tradisional dan swalayan, dan memiliki sarana transportasi publik,” tambahnya.

Estubizi memiliki desain interior kreatif dan ajang berkumpulnya beragam komunitas, yaitu Google Business Group, Google Developer Group, Penerjemah Indonesia, komunitas pendonor darah, perkumpulan fotografer, perkumpulan jurnalis, blogger, ikatan alumni, hingga komunitas pebisnis Korea. Harga layanan Estubizi dimulai dengan Rp 50 ribu per dua jam. (EVA)