Bertempat di Pool Taksi Express Jagakarsa, Jumat (27/12/2013), Daniel Podiman, Presiden Direktur Express Group, memberikan apresiasi kepada dua pengemudi taksinya, Tarnedi dan Amelia Elizabeth. Kedua pengemudi ini berhasil menunjukkan kinerja yang membanggakan di antara hampir 20 ribu pengemudi taksi Express Group.

Tarnedi telah dikenal media karena semangatnya dalam belajar bahasa Inggris. Usianya tak lagi muda, tetapi semangatnya tinggi untuk cas cis cus bahasa internasional itu. Sementara Amelia merupakan salah satu pemenang ajang penghargaan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) DKI Jakarta 2013. Karena itu, keduanya diberikan apresiasi oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Penghargaan diberikan secara langsung oleh Daniel, di sela-sela acara donor darah di pool Jagakarsa, yang diikuti oleh karyawan dan masyarakat sekitar pool. “Express Group memberikan apresiasi kepada Tarnedi yang selama dua tahun telah memiliki semangat tinggi untuk belajar bahasa Inggris dan menginspirasi banyak orang,” kata Daniel.

Apa yang dilakukan Tarnedi?

Pak Tarnedi, dalam usianya yang ke-54, beliau memiliki kegigihan yang luar biasa untuk dapat belajar bahasa Inggris. Pak Tarnedi yang hanya lulusan Sekolah Dasar dan pernah buta huruf, secara otodidak, selama dua tahun memiliki semangat yang tinggi untuk secara pelan-pelan dapat menguasai bahasa Inggris dari para pelanggan atau tamunya.

Tujuan dia adalah agar pengemudi taksi juga memiliki daya saing, dan tidak kalah dari pengemudi negara-negara lainnya. Kegigihan ini merupakan sesuatu yang sangat menginspirasi, dan untuk itu perusahaan sangat mengapresiasinya. Semoga apa yang dilakukan oleh Pak Tarnedi dapat dicontoh oleh pengemudi-pengemudi lainnya sehingga akan membuka peluang bisnis bagi perusahaan untuk mengarah kepada penyediaan taksi khusus bagi pekerja asing di Indonesia.

Saya teringat, saya pernah membaca satu buku, bagaimana pengusaha Bob Sadino, yang usahanya dimulai dari menjual telur secara eceran. Dia mendatangi rumah-rumah penduduk. Kemudian, sejak pagi, dia menawarkan telur-telur, yang lebih banyak ditolak daripada dibeli, terutama oleh penduduk-penduduk lokal. Tapi, Pak Bob ini tidak kehilangan akal. Selain menawarkan telur, dia juga menyisipkan setangkai bunga anggrek. Rupanya, cara unik ini memberikan perhatian kepada tamu-tamu asing. Justru, di daerah kembang itu banyak sekali tamu-tamu asing, sehingga kebanyakan mereka ini yang membeli telur Pak Bob. Akhirnya, dari jualan telur eceran, Pak Bob bisa membangun supermarket, dan bisnisnya berkembang. Kita melihat bagaimana Pak Bob Sadino ini tanpa putus asa dan dengan gigih, dengan fokus berpikiran positif, dia maju terus, dan akhirnya berhasil.

Bagaimana dengan Amelia, penghargaan apa yang telah dia dapatkan?

Amelia Elizabeth adalah pengemudi Express Group yang menjadi salah satu pemenang pemilihan pengemudi Kendaraan Umum Teladan DKI Jakarta Tahun 2013. Amelia adalah satu-satunya perempuan yang berhasil mendapatkan penghargaan pengemudi teladan DKI Jakarta. Ibu Amelia diharapkan menjadi sosialisasi yang luas tentang cara berkendaraan yang baik. Jika semua pengendara tertib, maka akan meminimalkan kecelakaan di jalan. Selain itu suasana berkendara juga akan semakin nyaman. Keberhasilan Amelia menjadi semangat tersendiri bagi perempuan Indonesia untuk terus berprestasi.

Beberapa hari yang lalu, saya membaca Koran Kompas, kalau tidak salah ada survei yang dilakukan oleh MTI, di mana setiap tahun terjadi kecelakaan, tepatnya kematian karena kecelakaan lalu lintas sejumlah 32 ribu orang. Ini jumlah yang sangat besar. Mungkin dalam suatu peperangan, mati 1.000 atau 4.000 orang sudah menjadi berita yang mendunia. Tapi di Indonesia, 32 ribu setahun, tenang saja. Ini sangat prihatin. Dan merupakan salah satu alternatif (solusi) adalah bagaimana berkendara dengan aman, safety driving. Ibu Amelia sudah menerapkan, dan menjadi salah satu kriteria beliau juga memenangkan apresiasi AKUT 2013 ini. (EVA)