Management Strategy

Di Balik Proyek Besar General Electrics

Di Balik Proyek Besar General Electrics

Perusahaan multinasional yang dirintis oleh ilmuwan Thomas Alva Edison, General Electrics, sudah siap mengeksekusi rencana pendirian pusat pembelajaran dan teknologi di Indonesia. “Dimulai 2013, GE akan mendirikan sebuah learning centre. Dan ketiga BUMN yang menjadi customer utama GE telah berkomitmen untuk bersama-sama menggunakannya,” kata CEO GE Indonesia, Handry Satriago (19/2). BUMN yang dimaksud adalah Pertamina, Garuda Indonesia, dan PLN.

Handry menyebutkan pula bahwa dana yang digelontorkan mencapai US$ 300 juta. Dana sebesar itu akan dialokasikan untuk tiga subproyek. Pertama, GE Learning Centre and Technology yang menyelenggarakan kelas pengembangan SDM di BUMN dengan pengajar dan kurikulum yang dipersiapkan GE sendiri.

Hardy Satriago

Kedua, engineering centre untuk kepentingan SDM GE. “Engineering centre dibuat sebagai pusat pendidikan untuk lulusan baru dari berbagai sekolah teknik,” jelas Handry. Para lulusan tersebut akan mengikuti pelatihan beberapa tahun kemudian ditempatkan di luar Indonesia sebagai karyawan GE.

Ketiga, pusat teknologi. Subproyek ini akan mengaplikasikan semua penelitian yang telah dilakukan oleh divisi research and development GE di AS dan India. “Intinya, melihat pertumbuhan ekonomi tahun lalu, diharapkan Indonesia makin berkembang dan GE punya kontribusi untuk itu,” tandas Handry usai penandatanganan nota kesepahaman dengan 3 BUMN.

Adapun momentum ini dimanfaatkan GE untuk memantapkan program rural healthcare. Program ini mengunggulkan distribusi perangkat ultrasonografi V-Scan 1.3 genggam ke pedesaan. Realisasinya dimulai Januari 2013 lewat CSR pada Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millenium Development Goals (KUKPRI-MDGs).

Sekadar informasi, beberapa waktu lalu GE Healthcare telah mendonasikan alat kesehatan di Flores dan Aceh dalam rangka tanggap bencana tsunami. “Di luar Indonesia, GE Healthcare membantu pelayanan kesehatan di Thailand pascatsunami yang lampau,” ujarnya.

Program akses kesehatan ini perlu dijalankan secara merata. Menyadari adanya tantangan dalam harga (pricing), Handry menyatakan bahwa GE Indonesia sedang menggodok rencana untuk memproduksi V-Scan 1.3 di dalam negeri. “Supaya terjangkau di pedesaan, ongkos produksi mesti diperkecil,” tutupnya seraya tersenyum. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved