Management

Dikebut, Pembangunan Holding BUMN Sektoral

Dikebut, Pembangunan Holding BUMN Sektoral

Wacana pembentukan holding BUMN akan segera terwujud. Menteri BUMN, Rini Soemarno menargetkan pembentukan holding BUMN sektoral seperti jasa keuangan, jalan tol, energi, pertambangan, dan perumahan pada kuartal I-2017.

“Negara akan tetap memegang kendali jika anak usaha dari holding BUMN itu melakukan aksi korporasi strategis. Kami yakin holding sektoral ini bisa meningkatkan daya saing BUMN dan juga sumber daya manusianya” kata Rini.

Menteri BUMN Rini M Soemarno

Untuk memuluskan rencana ini, Kementerian BUMN mengajukan revisi Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas. Rancangan revisi ini telah disampaikan ke Kantor Sekretariat Negara.

Perlu diketahui, holdingisasi BUMN ini berbeda dengan holding serupa di negara tetangga seperti Temasek, Singapura dan Khazanah, Malaysia yang keduanya bersifat superholding. Nah, pegawai BUMN yang masuk dalam holding sektoral tetap menjadi kesatuan yang utuh untuk mengoptimalkan fungsi holding.

“Isu perampingan karyawan saat holding BUMN sektoral adalah informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kami rutin berkoordinasi dengan dewan direksi dan komisaris serta serikat pekerja untuk menyempurnakan rencana ini,” kata dia.

Upaya penguatan BUMN, lanjut dia, sudah sangat mendesak mengingat pemerintah membutuhkan tangan kedua untuk mewujudkan program pembangunan. Beragam program BUMN sangat membantu pemerintah mewujudkan pemerataan pembangunan. Dengan demikian, perusahaan pelat merah memiliki peran ganda selain sebagai mesin uang pemerintah.

“Kami ingin memiliki BUMN yang sehat sehingga tidak banyak mengandalkan APBN. Sebagai agen pembangunan juga bisa meraih untung agar terus bisa meningkatkan kompetensinya,” kata dia.

Rini menjelaskan, investasi BUMN pada 2017 ditargetkan sebesar Rp 450 triliun, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 285 triliun. Pada 2018, angkanya diharapkan bisa menyentuh Rp 700 triliun. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian & Ananda Putri)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved