Management

Dua Penyebab Turunnya Daya Saing Ekonomi Indonesia

Dua Penyebab Turunnya Daya Saing Ekonomi Indonesia

Meningkatnya peringkat investasi (investment grade) Indonesia ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan daya saing ekonominya. Tahun ini, World Economic Forum (WEF), menempatkan Indonesia ke posisi 50 atau turun 4 peringkat dari tahun lalu. Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengemukakan, dua penyebab kemerosotan tersebut yakni masalah birokrasi dan infrastruktur.

Sofjan Wanandi, Ketua Apindo

Penurunan tersebut tidak terjadi di tahun ini saja, tetapi sudah mengalami kemunduran sejak dua tahun terakhir. Sofjan mengkhawatirkan, peringkat Indonesia akan terus menurun jika tidak dilakukan pembenahan birokrasi dan pembangunan infrastuktur.

“Penyebabnya masih tetap sama yakni masalah birokrasi dan infrastruktur. Dari tahun ke tahun masalah ini tidak pernah berubah. Saya khawatir rating kita akan terus menurun. Untuk membangun atau mengurus sebuah usaha saja harus melewati banyak tangga alias birokrasi. Sudah lama, ribet pula. Belum lagi infrastruktur yang tidak ada perkembangan signifikan. Alhasil, masalah ini yang menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di sini,” terangnya.

Apindo sendiri menurutnya, sudah berkali-kali mendesak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan. Namun, hingga kini belum terlihat hasil yang signifikan. “Sampai berbusa-busa kami ngomong soal ini ke pemerintah,” ujarnya ketus.

Sebagai gambaran, posisi Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. Misalnya Malaysia yang menduduki peringkat 25, Brunei Darussalam (28), Cina (29) dan Thailand (38). Hasil survei WEF menyatakan, negara dengan peringkat daya saing nomor satu di dunia adalah Swiss. Sementara peringkat Amerika Serikat turun dari peringkat 5 ke peringkat 7 tahun ini. Posisi kedua diduduki oleh Singapura, dan diikuti Finlandia, dan Swedia. Tahun lalu, posisi Indonesia berada di 44 besar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved