Management

Ekonom Mandiri: Jangka Panjang, Kenaikan BBM Akan Berdampak Bagus untuk Perekonomian

Oleh Admin
Ekonom Mandiri: Jangka Panjang, Kenaikan BBM Akan Berdampak Bagus untuk Perekonomian

Pemerintah bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) demi mengamankan anggaran negara. Tujuannya memang baik, namun pasti ada imbasnya terhadap perekonomian. Seperti, angka inflasi bisa meningkat secara signifikan, dan tarif tranportasi, khususnya darat, juga akan melonjak.

Ekonom Bank Mandiri pun telah melakukan hitung-hitungan dampak terkait rencana kenaikan harga BBM. Hitungan dilakukan dengan dua skenario. “Skenario I, (harga) premium-solar naik sebesar, sama, 33 persen,” terang Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Paparan kondisi ekonomi oleh Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Pada skenario I, dia menerangkan, kenaikan harga BBM jenis premium dan solar sebanyak 33 persen. Perlu diketahui, harga kedua jenis bahan bakar tersebut sekarang sama-sama di harga Rp 4.500 per liter. Dampaknya, inflasi akan naik sebesar 2,4 persen.

“Karena setiap 10 persen kenaikan harga BBM, inflasi, menurut hitungan kami, akan naik sekitar 0,8 percentage point (persen). Jadi, kalau (kenaikan harga BBM) 30-an persen, ya sekitar 2,4 percentage point,” terangnya.

Dampak positifnya, kenaikan harga BBM sebesar itu akan menghemat anggaran sekitar Rp 37 triliun. Jika anggaran itu dipotong oleh dana-dana kompensasi dan sebagainya sekitar Rp 14-15 triliun, maka penghematan anggaran menjadi Rp 20-an triliun. Dan konsumsi BBM sendiri bakal terpangkas 7,5 persen. “Dan kami hitung-hitung dengan impor kita, itu yang bisa kami save sekitar US$ 2,7 miliar,” lanjut dia.

Lalu, skenario II adalah harga premium naik menjadi Rp 6.500, sementara solar menjadi Rp 5.500. Artinya, harga premium naik 44 persen, dan solar naik 22 persen. “(Anggaran) yang bisa dihemat dalam satu tahun penuh adalah Rp 73 triliun. Tapi, ini kan tinggal setengah tahun, jadi yang bisa dihemat ya hampir Rp 37 triliun,” Destry menggambarkan. Dengan memperhitungkan dana kompensasi sebesar Rp 14-an triliun, maka anggaran yang dihemat menjadi sekitar Rp 22 triliun.

Mengenai dampak inflasinya, ia menyebutkan, “Total dampak inflasi kita dapatkan 2,77 persen.” Di mana, inflasi 2013 bila skenario II diterapkan akan mencapai 8,47 persen.

Selain hitungan tersebut, ia menyampaikan, kenaikan harga BBM sudah pasti akan meningkatkan segala macam biaya yang terkait dengan itu, khususnya transportasi. Naiknya harga BBM bisa berimbas pada kenaikan harga transportasi, khususnya di darat.

Lantas bagaimana dampak kenaikan BBM terhadap industri?

F Rino Bernando, Assistant Vice President Office of Chief Economist Bank Mandiri, menyebutkan, pada tahun 2005-2008, kenaikan harga BBM memang sempat berpengaruh terhadap penjualan otomotif. “Tapi itu karena ada transmisi ke inflasi sama ke suku bunga,” terang dia. Jadi, waktu itu, suku bunga sempat naik tinggi.

Dengan demikian, kuncinya, menurut dia, “Jadi, selama Bank Indonesia menjaga suku bunga, dan tren suku bunga masih stabil, artinya, si inflasi itu nggak mendorong ke suku bunga, terutama lending rate, saya rasa nggak masalah.” Karena, sejauh ini, pembelian produk otomotif sebanyak 80 persen melalui pembiayaan, dan hanya 20 persen dibeli secara tunai.

Rino pun menyebutkan, kenaikan harga BBM bisa berdampak pada industri-industri yang menggunakan BBM, seperti industri petrokimia. Selain itu, industri kecil dan menengah, seperti UKM, juga bakal merasakan dampaknya, melalui kenaikan harga transportasi.

Tapi, secara keseluruhan, dia melihat, bila nantinya jadi dilakukan, kenaikan harga BBM tidak berdampak signifikan seperti yang terjadi sebelumnya. Karena, sekarang ini, harga minyak mentah sendiri tidak dalam posisi tinggi. “Kalau dulu kan harga crude sudah kencang,” tegas dia.

Hal senada juga dikemukakan Destry. Ia menyimpulkan, “Kenaikan BBM memang short term sangat painful, sangat menyakitkan buat ekonomi dan masyarakat, tapi sebenarnya jangka menengah panjang itu akan lebih bagus buat ekonomi kita.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved