Management Strategy

Ekonomi Lesu, Asuransi Terpukul

Ekonomi Lesu, Asuransi Terpukul

Perlambatan ekonomi ternyata berdampak buruk terhadap industri asuransi. Pendapatan premi asuransi jiwa melorot 9,3% hingga akhir tahun 2015 menjadi Rp 102,4 triliun. Tahun sebelumnya, pendapatan premi sudah turun 0,3% menjadi Rp 112,8 triliun. Demikian rilis resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Asuransi umum juga ikut terkena imbas perlambatan ekonomi. Pendapatan premi bruto hingga Desember 2015 memang naik meski tipis menjadi Rp 57,6 triliun, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 54,7 triliun. Tapi, klaim bruto juga tinggi, yakni Rp 32,5 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Firdaus Djaelani (tengah)

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Firdaus Djaelani (tengah)

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Yasril Y Rasyid mengatakan, ada beberapa sektor yang menyumbang klaim risiko terbesar pada tahun lalu. Seperti sektor migas, enjiner, dan properti seiring naiknya harga bahan.

“Penyumbang terbesar di 2015 itu dari klaim-klaim di engineering, migas, dan beberapa di sektor properti. Properti (harga) bahan-bahannya naik. Engineering, banyak komoditas harus diimpor dan ada perbedaan nilai tukar. Ini yang menyebabkan kenaikan,” katanya.

Per Desember 2015, nilai aset seluruh perusahaan asuransi jiwa konvensional di Indonesia mencapai Rp329,68 triliun atau 41% dari total aset industri asuransi konvensional yang mencapai Rp803,71 triliun atau tumbuh sekitar 6,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Asuransi jiwa konvensional hanya mencatat pertumbuhan aset sebesar 2,02% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp323,15 triliun.

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa

Sumber: OJK


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved