Management

Ekonomi Lesu, Napan Group Justru Rekrut Talent

Ekonomi Lesu, Napan Group Justru Rekrut Talent

Banyak perusahaan memilih menunda rekrutmen karyawan saat ekonomi tengah lesu. Napan Group justru mencari talent saat roda ekonomi melambat. Dengan harapan, bisnis mereka melesat saat ekonomi mulai pulih. “Direksi sadar justru ini saatnya merekrut karyawan terbaik untuk mengisi posisi penting. Untuk berkembang nantinya saat perusahaan sudah mulai re-growth yang lebih baik. Saatnya, invest di HRD,” kata Yayan Hadiyat, Chief Human Resource Officer Napan Group.

Untuk mengantisipasi masa sulit, Napan Group menerapkan variable pay dengan berbagai bentuk: seperti bonus retensi, bonus yang diperjanjikan, tunjangan keahlian untuk di level middle atau specialist. Jika diperhitungkan secara nominal, nilanya sangat menarik. “Beragam skema dari strategi tersebut bisa mengatasi kesulitan untuk merekrut karyawan dari luar tanpa merusak range salary yang ada,” ujar dia.

Menurut dia, situasi ekonomi yang kurang kondusif selama tiga tahun terakhir sangat memengaruhi kebijakan talent management. Untuk menekan dampak buruknya, perseroan membuat program Double Performax di Napan Group. Ini adalah program untuk mendongkrak produktivitas melalui strategi pengurangan atau bahkan pemotongan biaya dan peningkatan kinerja perusahaan. Programnya adalah Total Operational Performance (TOP) yang dikenalkan McKinsey.

Yayan Hadiyat, CHFO Napan Persada

Yayan Hadiyat, Chief Human Resource Officer Napan Group

Isinya, program efisiensi dan improvement total di semua bagian, serta implementasi Performance Management System (PMS) yang baru dengan mengadaptasi model OGSM (Objective-Goals-Strategy-Measure) yang menurunkan target di level perusahaan (visi & misi) menjadi target setiap karyawan.

Dia menjelaskan, program Double Performax telah membuahkan hasil positif di beberapa anak usaha. Hasilnya ini kemudian dibagikan sebagai bonus atau insentif efisiensi. Alhasil, kesulitan mendapatkan karyawan terbaik di saat ekonomi sedang sulit dapat diatasi seiring naiknya kinerja perusahaan.

Yayan menambahkan, Napan Group mendapatkan banyak tantangan terutama saat baru menerapkan kompensasi dan remunerasi berbasi kompetensi. Artinya, besaran gaji mulai didasarkan pada kompetensi, posisi, dan kinerja. Skema baru ini mulai bisa diterima karyawan setelah lebih dari 3 tahun diterapkan.

“Misalnya, pembagian bonus sesuai hasil penilaian kinerja. Ini sejalan dengan implementasi KPI dan balance score-card dalam sistem manajemen kinerja,” kata dia.

Proses rekrutmen dilakukan dari dalam maupun luar perusahaan. Prioritas dalam penempatan karyawan berasal dari internal perusahaan dengan program promosi, mutasi maupun rotasi. Kebijakan ini juga untuk memuluskan program suksesi di semua anak usaha. (Reportase: Rizky C. Septania)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved