Management Strategy

Fokus Garap SME, Avaya Gandeng 40 Mitra Bisnis

Fokus Garap SME, Avaya Gandeng 40 Mitra Bisnis

Avaya Indonesia makin memfokuskan bisnisnya pada segmen small medium enterprise (SME) dengan target menggandeng sekitar 40 mitra resellers pada tahun ini. Jumlah usaha kecil menengah (UKM) yang dominan di Indonesia dianggap pihak Avaya sebagai peluang pasar yang harus digarap. Hal ini diungkapkan oleh Endang Rachmawati, Country Manager Avaya Indonesia pada acara Media Briefing di Hotel Intercontinental Jakarta, Rabu (27/2).

Endang Rachmawati (tengah) saat acara Media Briefing Avaya di Hotel Intercontinental, Rabu (27/2)

Sebenarnya, lanjut Endang, niat fokus untuk menggarap segmen SME sudah dimulai sejak 2009 dengan hadirnya solusi unified communications (UC) untuk UKM, Avaya IP Office (IPO). Namun baru tahun ini fokus ini digalakkan kembali karena portofolio produk untuk UKM lebih komplit. “Sekarang lebih komplit karena kami baru mengakuisisi Radvision (video). Jadi kami bundle dengan PABX dan diintegrasikan dengan video dan networking,” kata Endang, penyandang gelar Master of Electrical Engineering dari University of Kansas.

Selain itu, ia menambahkan, pihaknya banyak melakukan elaborasi saat ini dengan tidak membuat bundle produk saja, tapi juga mulai merekrut mitra, memberi pelatihan ke mitra-mitra tersebut, membantu para mitra tersebut untuk closing deals, dan lainnya, yang dilakukan dalam upaya memperluas pasar produk dan layanan Avaya di Indonesia.

Saat ini, Avaya memiliki 7 mitra yang fokus pada proyek-proyek segmen enterprise. Mitra di segmen enterprise ini disebut sebagai medal partners. Sementara itu, Endang melanjutkan, di segmen SME, sekitar 40-an mitra resellers, yang juga disebut sebagai authorized partners, nantinya akan diurus dan dibantu oleh distributor-distributor solusi Avaya. “Nantinya authorized partners ini akan di-groom oleh distributor kami dan Avaya agar mereka bisa di-enable dan berkomitmen dengan Avaya,” kata Endang.

Bagi para mitra, menurut Endang, Avaya bisa menjadi semacam bisnis atau sumber pendapatan tambahan. Endang melanjutkan, Avaya memposisikan diri di depan para mitra sebagai mitra yang bisa membantu bisnis mereka dengan tidak hanya menjual produk, namun juga dapat menjual aplikasi dan layanan. Produk Avaya, lanjutnya, bukan seperti komoditi yang menekankan pada kuantitas. Tapi lebih ke arah memberikan solusi ke pasar. Artinya, Endang meneruskan, bukan hanya menjual solusi perangkatnya saja, tapi ada aplikasi dan integrasi. “Seharusnya hal ini merupakan peluang bagi para mitra reseller karena merupakan revenue stream baru bagi mereka,” katanya.

Sementara itu, terkait jumlah mitra reseller, Endang mengatakan pihaknya tidak memerlukan ratusan resellers karena, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pihaknya tidak menjual komoditi yang menekankan pada kuantitas. “Kami memastikan bahwa kami mengerti bisnis mereka (mitra) sesuai dengan ketentuan Avaya dan mereka juga harus tahu serta yakin bahwa jualan Avaya menambah pendapatan mereka karena Avaya menjual solusi yang memiliki values,” kata Endang. Mengenai prospek solusinya ke depan, Endang optimis permintaannya makin banyak ke depannya, walau sekarang masih tahap edukasi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved