Management

Gajah Tunggal Berinovasi Ciptakan Ban Ramah Lingkungan

Gajah Tunggal Berinovasi Ciptakan Ban Ramah Lingkungan

Tren ramah lingkungan di dunia otomotif tak lagi hanya berkutat dalam hal pengembangan mesin atau sumber penggerak. Belakangan, perangkat pendukung seperti ban juga dikembangkan agar makin ramah lingkungan, alias menjadi eco-tyre. Hal inilah yang dijalankan PT Gajah Tunggal Tbk., sebagai salah satu produsen ban terbesar dan terintegrasi di Indonesia dan Asia Tenggara.

Produk ban motor ramah lingkungan yang dibuat Gajah Tunggal bernama Enviro, yang disebut-sebut memiliki kelebihan dibandingkan produk kompetitornya. Keunggulan kunci dari ban ini terutama pada teknologi low rolling resistance (daya gulir yang lebih rendah), sehingga dapat mengurangi beban kerja mesin dan berimbas pada penggunaan emisi yang lebih efektif. Selain itu, konstruksi ban juga telah menggunakan teknologi shock absorbent booster. Dengan teknologi ini, ban mampu mengurangi tingkat guncangan pada saat berkendara di permukaan jalan yang kasar, serta tahan terhadap peningkatan suhu panas akibat gesekan pada ban.

Tak hanya itu, manajemen Gajah Tunggal pun mengklaim ban tersebut menggunakan kompon khusus Ultra High Speed Grip, yang mampu memaksimalkan perfoma dan daya cengkeram ban di berbagai kondisi jalan dan cuaca. Terakhir, ban Enviro dinilai aman untuk lingkungan karena menggunakan kompon yang dibuat dengan bahan kimia non-aromatic. “Kompon khusus ini meminimalkan pergerakan internal karet itu sendiri, dan ini menyebabkan non-carcinogenic effect dari ban itu minimal,” ujar Steni Mulyadi, Deputy HOD Marketing Gajah Tunggal.

Kelebihan lainnya adalah ketahanan Enviro yang lebih panjang dibandingkan ban lain. Sementara ban lain umumnya hanya bisa digunakan sekitar 10 ribu km, Enviro bisa bertahan hingga 16 ribu km. “Itulah mengapa produk kami bisa diterima dengan baik oleh pasar,” kata Steni.

Dengan kelebihan Enviro itu, pasar tampaknya menyambut dengan antusias. Diluncurkan pada kuartal II/2015, penjualannya telah naik kurang-lebih 400% hingga Oktober 2016. Konsumen diklaim tertarik membeli Enviro karena ban tersebut memiliki kinerja superior. Antara lain, bisa kuat digunakan sampai 48 jam dengan tekanan ban sekitar 20 psi (pounds per square inch) ketika terkena paku di jalan. “Jadi, pengendara bisa dengan aman tetap mengendarai ban itu hingga ke bengkel atau toko ban terdekat, tanpa harus turun dan (motornya) dituntun,” katanya.

Sejatinya, kata Steni, Gajah Tunggal adalah perusahaan yang senantiasa membawa roh inovasi di dalam bisnisnya. Menurut dia, semangat inovasi terpateri tegas dalam nilai-nilai perusahaan yang disingkat menjadi semangat SPIRIT: Service, Passion, Integrity, Respect, Innovation, dan Teamwork. “Manajemen kami sangat conern pada inovasi,” Steni menegaskan. Bukti nyatanya, Gajah Tunggal saat ini menjadi pemain yang memiliki fasilitas pengetesan ban (proving ground) terbesar di Asia Tenggara yang berdiri di lahan seluas 65 hektare di Karawang, Jawa Barat.

Tak hanya itu. Semua lini bisnis Gajah Tunggal, menurutnya, juga punya semangat berinovasi, termasuk dari sisi proses. Dengan sistem quality circle control (QCC), Gajah Tunggal berhasil menghemat duit hingga puluhan miliar rupiah.

Steni menyebutkan, ada lima pilar yang mendukung pengembangan inovasi di tubuh Gajah Tunggal, yaitu tim R&D, tim penjualan, tim pemasaran, tim produksi, dan tim logistik. Mereka semua, katanya, bahu-membahu untuk lebih mendalami apa saja yang saat ini menjadi kebutuhan konsumen. Di tahun 2000, dunia mulai memberikan kepedulian pada produk-produk ramah lingkungan. Padahal, produk ban justru dianggap salah satu jenis yang selama ini tidak eco-friendly. “Karena itulah, Gajah Tunggal menciptakan Enviro, yang bisa menjawab hal itu,” ujarnya tandas.(*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved