Marketing Management Trends zkumparan

Garuda Indonesia Charter Pun Menjelajah Indonesia Timur

Salah satu industri pendukung leisure economy yang marak saat ini adalah akomodasi charter penerbangan. Dan Garuda Indonesia Charter (GIC) mengambil peranan yang sifatnya fleksibel berdasarkan schedule charter.

Menurut GM Revenue Garuda Indonesia Charter, Sita, perusahaan melakukan scheduling dalam semingu dua kali. Ia mengambil contoh, Danau Toba akan mengalami high season di November dan Desember serta destinasi wisata yang paling banyak dituju adalah wilayah timur Indonesia.

Dalam menghadapi nomadic tourism, GIC akan menangkap peluang bisnis dari pengembangan konsep wisata tersebut. Selama ini potensi pasar GIC adalah destinasi-destinasi yang sifatnya satu arah dengan pasar terbesarnya adalah internasional, sayangnya untuk pasar Indonesia hampir tidak ada. Sita mengungkapkan bahwa sepanjang pengalaman mengelola GIC, justru pasar Singapuralah yang lebih senang pada destinas pantai. “Secara umum belum kelihatan demand yang melonjak, namun sebesar apapun demand-nya nanti kami sudah siap,” tambahnya.

GIC telah melayani rute penerbangan ke pulau-pulau di Indonesia Timur menggunakan pesawat ATR. Saat ini perusahaan melayani rute, antara lain Wakatobi, Maratua, dan Derawan. GIC melayani slot penerbangan charter ke pulau eksklusif Wakatobi yaitu Wangi Wangi dan hanya Garuda yang terbang ke sana. “Kalau charter lebih banyak menuju pulau yang masih asri. Jadi untuk pariwisata paling banyak kami menangani di pulau-pulau tersebut dan demand-nya paling besar,” ungkap Sita.

Insentif yang mendukung bisnis pesawat charter (kecil) adalah keleluasaan mereka untuk masuk ke bandara besar. Pengalaman GIC tidak diizinkannya masuk Bandara Ngurah Rai menjadi kendala dikarenakan banyak turis mancanegara terbang dari Bali sebelum ke pulau timur rute mereka. “Kemarin telah dibicarakan, mudah-mudahan ada solusi. Inilah insentif yang kami harapkan sebagai bentuk support dari pemerintah,” katanya.

Upaya ini juga mampu mendukung target pemerintah yaitu 17 juta wisatawan agar dapat berjalan dengan baik. Untuk perhitungan tarif dilakukan hitungan per jam. Biaya per jam sekitar US$4.000 dan penerbangannya tidak setiap hari. Untuk wilayah timur kontraknya berdasarkan schedule charter, sekitar seminggu dua kali. “Pasar rute destinasi wisata timur banyak dipesan oleh orang asing. GIC saat ini menjadi satu dengan direktorat Cargo Garuda,” ujarnya.

Reportase: Yosa Maulana

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved