Management Strategy

GE Transfer Ilmu Kepada SDM di Indonesia

Oleh Admin
GE Transfer Ilmu Kepada SDM di Indonesia

General Electric (GE) berkomitmen untuk menggunakan dan mengembangkan sumber daya lokal dalam berbisnis di Tanah Air. Komitmen itu diwujudkan, salah satunya, melalui investasi besar pada fasilitas manufaktur di Batam, yakni dengan dibangunnya sebuah fasilitas high bay untuk memproduksi serangkaian peralatan eksplorasi bawah laut (subsea) yang akan meningkatkan muatan produksi lokal pada teknologi GE.

Perusahaan mengumumkan hal itu di sela-sela acara tahunan Indonesia Petroleum Association’s (IPA) Convention and Exhibition ke-37. Visal Leng, Regional General Manager GE Oil & Gas Asia Pacific, menyampaikan bahwa produksi Vertical Subsea Tree di Batam ini akan menjadi yang pertama kali dilakukan di kawasan Asia Pasifik. Ekspansi yang dilakukan oleh GE ini akan menciptakan lebih dari 30 lapangan pekerjaan baru setelah resmi beroperasi sepenuhnya.

“Investasi ini menegaskan komitmen kami untuk meningkatkan teknologi dan solusi GE di Indonesia secara lokal,” ujar Visal.

Sejak 2011, lanjut dia, GE Oil & Gas telah menginvestasikan lebih dari US$ 12 juta di Batam untuk pengembangan pabrik, peningkatan kualitas teknologi, dan workshop high bay terbaru. Pembangunan fasilitas high bay ini dijadwalkan akan selesai pada Juni 2013, dan produksi subsea tree pertama diharapkan dapat dimulai pada November 2013. “Kami berinvestasi tidak hanya pada aset fisik dan peralatan, tetapi juga dalam membangun kemampuan sumber daya lokal melalui alih teknologi dan keahlian langsung dari global kepada tim lokal di Batam,” dia menerangkan.

Tenaga kerja yang akan bertugas di fasilitas high bay untuk vertical subsea tree terbaru tersebut akan dilatih sesuai dengan standar prosedur dari GE Oil & Gas Center of Excellence yang berlokasi di Aberdeen, Skotlandia. Mereka juga akan menerima pelatihan tambahan guna memenuhi kebutuhan dan persyaratan dalam negeri untuk diterapkan pada teknologi GE. “Salah satu tantangan untuk industri ini adalah kurangnya tenaga ahli di sektor migas secara global, dan GE dapat memberikan kontribusi dalam bidang ini serta membantu Indonesia dalam mengembangkan sumber daya manusia yang kuat,” ujar Visal.

“GE berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama di sektor migas, yang merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi negara kita,” tambah Handry Satriago, CEO GE Indonesia. Ia pun menuturkan, ekspansi pabrik GE di Batam secara jelas mencerminkan komitmen perusahaan untuk semakin memperkuat keberadaannya di Indonesia.

Pada pameran IPA kali ini, GE mengangkat serangkaian solusi terbaru yang inovatif untuk memenuhi tantangan teknologi yang dibutuhkan pada lokasi eksplorasi yang sulit. Selain subsea dan Artificial Lift yang menjadi jawaban untuk peningkatan produksi minyak, GE baru-baru ini mempersembahkan portofolio solusi sumber daya non-konvensional yang mencakup peluncuran sistem LNG in a Box.

Sistem LNG in a Box merupakan plug-and-play berskala kecil, re-deployable liquefied natural gas (LNG) atau solusi gas alam cair berdasarkan teknologi yang sudah terbukti. Dengan menggabungkan teknologi, efisiensi rantai pasok dan kemampuan industrialisasi pada skala yang lebih kecil memungkinkan pemilik atau operator untuk dapat menggunakan solusi gas alam cair LNG selama jangka waktu dua bulan. Sistem tersebut menawarkan solusi pengisian bahan bakar standar modular yang meliputi berbagai rangkaian produksi LNG dari 10.000 sampai 50.000 galon per hari.

Sebagai informasi, GE telah berada di Indonesia sejak tahun 1940. Perusahaan ini telah menyediakan teknologi dan solusi terbaru di sektor penerbangan, transportasi, pembangkit listrik, manajemen energi, migas, kesehatan, dan pencahayaan. GE mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 800 orang karyawan lokal di 10 fasilitas dan lokasi proyek di Indonesia di luar kantor pusat di Jakarta dan dua pabrik di Yogyakarta dan Batam, serta pusat layanan di Bandung.

Pada bulan Februari tahun ini, Jeff Immelt, Chairman dan CEO GE, mengunjungi Indonesia dan mengumumkan rencana GE untuk menginvestasikan US$ 300 juta dalam lima tahun ke depan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Investasi ini meliputi perluasan fasilitas manufaktur subsea di Batam, serta pendirian GE Learning and Technology Center, yang merupakan sebuah kemitraan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), Garuda Indonesia, dan Pertamina, untuk menyediakan pusat pelatihan kepemimpinan dan teknologi, dan alih teknologi GE di Indonesia. Hingga saat ini, GE telah menginvestasikan lebih US$ 1 miliar di Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved