Management Strategy

Harga Avtur Turun, Beban Operasional Garuda Turun 13%

Harga Avtur Turun, Beban Operasional Garuda Turun 13%

Manajemen maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengaku diuntungkan dengan penurunan harga avtur. Di tengah tipisnya kenaikan pendapatan di kuartal III ini, adanya penurunan harga avtur menjadi angin segar bagi kinerja Garuda. Pasalnya secara umum, beban usaha Garuda menurun 9,4 persen menjadi US$2,78 miliar dibanding US$3,07 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan beban ditopang oleh penyusutan pos operasional penerbangan 12,8 persen menjadi US$1,64 miliar dibanding US$1,88 miliar. Penurunan harga avtur menurunkan beban bahan bakar menjadi US$ 806,5 juta ketimbang beban avtur periode yang sama tahun lalu US$ 1,17 miliar.“Avtur sendiri 33 % dari pos beban,” ujar Direktur Keuangan Garuda, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

Meskipun harga avtur di Indonesia masih kalah saing dibanding negara-negara tetangga, Garuda mengungkapkan tetap mengapresiasi langkah Pertamina yang per awal Oktober lalu menurunkan harga Avturnya. Sejak 1 Oktober lalu harga avtur turun sekitar 5,23 persen terhadap harga riil dalam denominasi dollar AS. “Kami bisa pahami bahwa Pertamina harus bayar tax, dia harus bangun infrstruktur di Papua harus sama dengan di Jakarta. Saya rasa cukup fair,” ujarnya

GFFwebspendmilesflygarudaindonesia

Secara umum hingga triwulan ketiga 2015 berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 51,4 juta. Pencapaian ini terbilang memuaskan. Sebab, pada periode sama tahun lalu, Garuda mengalami kerugian sebesar US$ 220,1 juta.vPada kuartal tiga 2015, pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar domestik meningkat menjadi 44 persen dari 37 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, Garuda juga berhasil meningkatkan tingkat isian penumpang (Seat Load Factor/SLF) menjadi 77,3% pada 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 70,7%. Sedangkan tingkat ketepatan penerbangan (OTP) pada 2015 mencapai 88,2%, dengan utilisasi pesawat sebesar 09:11 jam.

Hingga kini Garuda Indonesia Group mengoperasikan 181 pesawat yang terdiri atas delapan pesawat Boeing 777-300ER; 22 pesawat Airbus A330-200/300; dua pesawat Boeing 747-400; 10 pesawat ATR72-600; 15 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen; 88 pesawat Boeing 737-300/500/800NG; dan 36 pesawat Airbus A320, dengan rata-rata usia pesawat 4,7 tahun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved