Management

Harga Batubara Turun, Bukit Asam Tetap Melaju

Oleh Admin
Harga Batubara Turun, Bukit Asam Tetap Melaju

Harga komoditas memang sedang tidak bagus belakangan ini. Krisis harga batubara pun menghinggapi seluruh industri batubara dunia, termasuk di Indonesia. Sekalipun demikian, sebagai salah satu pemain di industri, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, tetap bergerak cepat dalam sejumlah proyeknya.

Bukitasam2“Pada saat harga batubara mengalami penurunan, PTBA terus mempercepat progress proyek-proyek pengembangannya untuk mewujudkan visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan,” terang Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA, dalam acara Investor Summit & Capital Market Expo, di Jakarta, Rabu (27/11/2013)

Perseroan telah menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 2,2 triliun untuk tahun ini. Dari dana itu, sebanyak 85 persen adalah untuk investasi pengembangan infrastruktur tambang di Tanjung Enim, Pelabuhan Tarahan, dan Dermaga Kertapati.

“Saat ini perusahaan sedang fokus untuk penyelesaian proyek-proyek tersebut yang secara fisik perkembangannya sudah mencapai 88 persen, meskipun dari sisi keuangannya hingga September 2013 baru terealisasi sebesar Rp 1,21 triliun dari total dana belanja modal yang dialokasikan,” tambah dia.

Detailnya, perseroan yang mencetak laba bersih Rp 1,24 triliun per September lalu ini berupaya meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dari 13 juta ton per tahun menjadi 25 juta ton. Caranya, PTBA membangun tambahan satu dermaga baru dengan kapasitas sandar 150 ribu DWT (capesize), dari sebelumnya hanya bisa disandari satu kapal dengan kapasitas 80 ribu DWT (panamax).

Dan untuk mendukung operasional pelabuhan tersebut, perseroan membangun PLTU 2×8 MW milik sendiri, yang dijadwalkan mulai beroperasi triwulan IV tahun ini. Bila proyek ini selesai, nilai kompetitif batubara PTBA akan meningkat seiring dengan terjadinya efisiensi.

Proyek lainnya yang sedang dikerjakan adalah PLTU Banjarsari 2×110 MW di mulut tambang, yang ditargetkan beroperasi pada semester II 2014. Ada juga PLTU Banko Tengah 2×620 MW di mulut tambang yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pendanaan. Dijadwalkan PLTU Banko Tengah ini akan mulai dibangun tahun depan, dan dioperasikan tahun 2017. “Dengan demikian, secara keseluruhan kapasitas PLTU yang digarap PTBA saat ini mencapai 1.500 MW,” tambah Joko.

Perseroan pun bersinergi dengan PT PLN dan Tenaga National Berhard (Malaysia) dengan melakukan penanandatanganan Joint Development Agreement untuk mengembangkan PLTU dengan kapasitas 800-1.200 MW di mulut tambang di wilayah IUP PTBA di Peranap, Indragiri Hulu, Riau.

Selain bidang pembangkit listrik, perseroan juga sudah memasuki bisnis Coal Bed Methane yang saat ini masih dalam tahap eksplorasi di lokasi tambang PTBA di Tanjung Enim. Dengan cadangan sebesar 0,8 triliun TCF, proyek ini dapat menghasilkan gas sebanyak 40 MMSCF per hari, atau setara dengan kebutuhan bahan bakar untuk PLTU berkapasitas 200 MW. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved