Management Strategy

Harga Minyak Dunia Turun, Ekonomi RI Terancam

Oleh Admin
Harga Minyak Dunia Turun, Ekonomi RI Terancam

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan harga minyak dunia yang turun berdampak pada penerimaan negara. “Pasti penerimaan tahun ini berkurang,” katanya di gedung rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.

Soal prediksi harga minyak bisa mencapai US$ 20 per barel, ia berkata banyak yang memprediksi demikian. “Bahkan ada yang memprediksi di bawah dari itu,” ujarnya. Menurut dia, pemerintah akan membuat skenario anggaran. “Nanti pas revisi. Nanti lihat perkembangan terakhir.”

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Budget spending harus jadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pemerintah mewaspadai harga minyak yang cenderung turun. “Tapi ketika saya mendapat brief dari Menko Perekonomian, pemerintah berencana untuk menggabungkan biaya promosi yang ada di kementerian-kementerian dan dipakai untuk melakukan promosi bagi ekspor Indonesia. Itu kami sambut baik,” tuturnya.

Agus menjelaskan, Indonesia harus bisa mencari pasar-pasar baru pada saat harga komoditas tertekan, ekonomi Tiongkok melemah, dan berdampak pada negara-negara lain. “Dan dengan adanya biaya promosi yang efisien, diarahkan ke tujuan utamanya membuat pasar menjadi baik,” ucapnya.

Menurut Agus, kondisi harga komoditas, termasuk harga minyak, ternyata berdampak pada beberapa komoditas andalan Indonesia, seperti emas. “Secara umum, yang kami lihat, ekspor belum meningkat seperti yang kami harapkan,” ujarnya. Tapi, kata dia, terjadi peningkatan pada impor. “Dan kami melihat impor yang meningkat ini adalah satu bukti adanya peningkatan ekonomi di Indonesia.”

Agus berujar tekanan ekonomi belakangan ini dipengaruhi kondisi global. “Khususnya ternyata harga minyak jatuh di bawah US$ 30 per barel,” ujarnya. “Cukup mengagetkan kita.”

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved